Darilaut – Banyak bangunan yang mengalami kerusakan serta jalanan retak setelah gempa dahsyat berkekuatan 7,6 skala Richter (SR) melanda Prefektur Ishikawa, di Jepang tengah, Senin (1/1). Badan Meteorologi Jepang (Japan Meteorological Agency) mencatat 100 guncangan dari gempa susulan di wilayah tersebut.
Melansir Nippon Hoso Kyokai (NHK) seorang profesor emeritus di Universitas Tokyo, Hirata Naoshi, memperingatkan bahwa guncangan kuat mungkin terus berlanjut dan dapat menimbulkan risiko bagi bangunan yang belum runtuh pada gempa bumi sebelumnya.
Hirata, pakar mekanisme gempa bumi, mengatakan, masyarakat yang telah mengungsi sebaiknya tidak kembali ke rumah mereka sampai peringatan dicabut.
Aktivitas seismik sangat aktif di wilayah Noto di Prefektur Ishikawa sejak sekitar Desember 2020, kata Hirata.
Hirata mengatakan ada kemungkinan gempa yang sangat kuat bisa terjadi, dan tsunami dahsyat bisa terjadi setelahnya.
Badan Meteorologi Jepang menyarankan masyarakat untuk tetap berada di daerah aman
Gempa dengan intensitas mencapai skala 7 kemungkinan terjadi selama sekitar satu minggu, terutama dua atau tiga hari ke depan.
Gempa bumi yang melanda Jepang di hari pertama tahun 2024, telah menyebabkan sedikitnya empat orang tewas di Prefektur Ishikawa.