PENGELOLAAN sampah plastik di pemukiman-pemukiman pesisir Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, masih menjadi tantangan tersendiri di kawasan yang berada di perbatasan Indonesia dan Malaysia ini.
Sampah plastik dalam jumlah banyak dibuang begitu saja di antara pemukiman rumah panggung dan jalan penghubung beralaskan papan.
Buangan sampah plastik ini, berada di salah satu lokasi penyeberangan di Nunukan menuju Sebatik dan sebaliknya.
Nunukan sebagai ibukota Kabupaten Nunukan merupakan pulau tersendiri. Di wilayah ini juga terdapat pulau Sebatik yang wilayahnya terbagi dua: Indonesia dan Malaysia.
Sebelah utara Nunukan berbatasan dengan Sabah, negara Malaysia bagian timur. Sebelah timur berbatasan dengan Laut Sulawesi, Selatan dengan Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Malinau. Adapun sebelah Barat berbatasan dengan Serawak, negara Malaysia bagian timur.
Sebagai pusat perdagangan internasional di perbatasan, kawasan ini potensial dikembangkan untuk pertumbuhan baru.
Karena itu, pemerintah daerah setempat perlu memberikan perhatian khusus soal pengelolaan sampah pesisir dan laut. Antara lain, dengan menyediakan tempat sampah di masing-masing rumah, yang rutin diangkat ke tempat pembuangan akhir.
Sampah-sampah plastik ini tidak dibiarkan begitu saja di pesisir dan laut.*
Komentar tentang post