Darilaut – Gempa berkekuatan Magnitudo (M) 5,8 mengguncang Provinsi Sulawesi Barat, Rabu (8/6) siang, pukul 12.32 WIB.
Pusat gempa berada 43 km sebelah barat daya Kabupaten Mamuju atau di Selat Makassar. Pusat gempabumi tercatat berada di laut dengan kedalaman 10 kilometer, pada koordinat 2.74 lintang selatan – 118.54 bujur timur.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa dirasakan dalam skala MMI (Modified Mercalli Intensity) V Mamuju, IV Majene, III Pinrang, II Palopo, II – III Palu, II-III Paser, II – III Samarinda, II Sidrap, II Pangkep, II Makassar dan II Masamba. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Gempa dirasakan selama kurang lebih 5 detik. Laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mamuju, warga sempat merasa panik hingga akhirnya keluar rumah maupun gedung.
Laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) gempa juga dirasakan sedang di Kabupaten Majene dan Kabupaten Polewali Mandar. Kepanikan juga sempat dialami warga di dua kabupaten tersebut, namun kondisi berangsur kondusif.
Guncangan gempa ini mengakibatkan atap Gedung Serba Guna PKK Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Barat roboh. Laporan visual yang diterima BNPB terlihat beberapa kursi berserakan akibat tertimpa atap.
BNPB mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan siaga apabila terjadi gempa susulan. Hindari bangunan untuk sementara waktu.
BPBD setempat masih melakukan kaji cepat dan pendataan kerusakan pasca gempa tersebut.
Sebelumnya, pada Selasa (7/6) malam, pukul 20.24 WIB, gempabumi berkekuatan M 5.8 mengguncang Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Maluku Utara. Gempa berada di kedalaman 137 kilometer yang berpusat di 0.008 lintang utara – dan 123.70 bujur timur.
Menurut BMKG pusat gempa berada di laut 45 km barat daya Bolaang Uki, Bolaang Mogondow Selatan.
Gempa dirasakan dalam skala MMI III di Kabupaten Gorontalo, III Kota Gorontalo, III Pulau Taliabu, III Kepulauan Sula, III Banggai Kepulauan, III Banggai, II Bolaang Mongondow, II – III Bolaang Mongondow Timur, II Boalemo, II Kotamobagu, II Kota Manado, II Gorontalo Utara, II – III Minahasa Tenggara dan II – III Minahasa Selatan.
Wilayah yang melaporkan adanya guncangan meliputi Kabupaten Gorontalo, Kota Gorontalo dan Kabupaten Bone Bolango di Provinsi Gorontalo dengan durasi 1 sampai 3 detik. Gempa ini sempat menimbulkan kepanikan warga.
Wilayah berikutnya adalah Kabupaten Kepulauan Sula di Provinsi Maluku Utara dengan guncangan sedang dalam durasi 1 sampai 3 detik. Warga setempat sempat panik, namun kondisi dapat berangsur-angsur kondusif.
Selanjutnya Kabupaten Banggai di Sulawesi Tengah melaporkan guncangan dirasakan sedang selama 1 sampai 3 detik dan menimbulkan kepanikan warga. Hal yang sama juga dirasakan di Kabupaten Banggai Kepulauan, namun kondisi dapat kembali kondusif.
Kemudian yang terakhir adalah Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan di Sulawesi Utara dengan durasi guncangan selama 1 sampai 3 detik dan sempat menimbulkan kepanikan warga.
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Ph.D, mengatakan, menghadapi adanya potensi risiko dan bahaya gempabumi, BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga.
Bahaya gempa tidak dapat diprediksi secara akurat waktu dan tempat terjadinya. Sebagian besar warga menjadi korban gempabumi akibat reruntuhan bangunan.
Oleh sebab itu, masyarakat diharapkan telah memiliki rencana kesiapsiagaan keluarga dan dapat melakukan evakuasi mandiri secara jika diperlukan pada saat darurat.
Komentar tentang post