KEIKUTSERTAAN Indonesia dalam ajang pameran Seafood Expo Global (SEG) menghasilkan nilai potensi transaksi sebesar 153,03 juta USD. Pameran SEG ini berlangsung tanggal 7 – 9 Mei 2019 di Brussels, Belgia.
Menurut Sekretaris Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Berny A Subki, selama pameran berlangsung dihasilkan nilai potensi transaksi sebesar 153,03 juta USD. Nilai potensi transaksi ini melebihi target 100 juta USD yang telah ditentukan.
Adapun produk yang diminati para buyers antara lain udang jenis vanname dan windu, tuna, gurita, kakap merah, kerapu, daging kepiting dalam kaleng, dan green caviar.
Para buyers berasal dari United Kingdom (UK), Spanyol, Jerman, Belgia, Cina, Belanda, Turki, Perancis, Itali, Portugal, Rusia, AS, Yunani, Meksiko, Australia, dan Vietnam.
“Dengan keikutsertaan kita dalam ajang pameran international seperti SEG ini harapannya mampu menjaring pembeli dan membuka pasar produk perikanan kita lebih luas,” ujarnya.
KKP bersama 12 eksportir dan Asosiasi Perikanan Pole and Line dan Handline Indonesia (AP2HI) KKP ikut serta dalam pameran SEG tersebut.
Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Kerajaan Belgia Luksemburg dan UE Yuri Octavian Thamrin meluncurkan brand tuna Indonesia “Sustainable by Tradition – One by One Tuna” di Seafood Expo Global. Launching brand tuna Indonesian ini berlangsung Rabu (8/5).
Peluncuran brand tuna Indonesia oleh AP2HI didukung KKP dan SMART-Fish Program – UNIDO. Acara yang berlangsung di Paviliun Indonesia dihadiri 80 buyers . Sebelumnya kegiatan serupa dilakukan pada Pameran SENA 2019 pada Maret di Boston AS.
Yuri Octavian mengharapkan Indonesia dapat menjadi salah satu pemain penting dalam industri seafood global. Selain itu, melalukan upaya-upaya yang dalam perlindungan stok ikan, pemberantasan praktik illegal, unreported, and unregulated (IUU) Fishing, serta perbaikan tata kelola perikanan.
Menurut Direktur Pemasaran KKP Machmud, peluncuran brand Indonesian Tuna – Sustainable by Tradition: One-by-One bertujuan untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pemasok utama tuna tangkapan satu-persatu (menggunakan alat tangkap pole and line dan handline) yang berkelanjutan.*
Komentar tentang post