Darilaut – Kebocoran plastik ke lingkungan diperkirakan akan tumbuh 50 persen pada tahun 2040.
“Biaya kerusakan akibat polusi plastik diperkirakan akan meningkat setinggi kumulatif US$281 triliun antara tahun 2016 dan 2040,” kata Direktur Eksekutif Program Lingkungan PBB (UNEP), Inger Andersen, dalam Pertemuan Tahunan Forum Ekonomi Dunia 2025, di Davos, Swiss, (23/1).
Sama seperti biaya yang meningkat, kata Inger, begitu pula risiko bagi bisnis. Konsumen, pemegang saham, dan pasar mulai bergerak.
Menurut Inger, itulah bagian yang menarik. Konsumen akan memilih dengan dolar, euro, dan shilling mereka. Pasar akan bergerak lebih cepat.
Jadi, bisnis, jangan menunggu. Jangan mengambil risiko tertinggal. Bertindaklah sekarang,” ujarnya.
Inger mengatakan dunia telah sepakat untuk mengakhiri polusi plastik. Semua aktor harus melakukan bagian mereka untuk memenuhi janji ini.
Bisnis telah terlibat sejak awal dan memiliki peran penting yang berkelanjutan, seperti halnya organisasi non-pemerintah dan kelompok lainnya, kata Inger, bisnis telah menyerukan aturan global.
“Kita perlu memiliki teks yang mempromosikan, mendorong, dan memastikan pengurangan produksi plastik sekali pakai dan berumur pendek,” kata Inger.