Dengan sistem ini menghasilkan informasi cuaca yang terkini, serta dokumen penerbangan (Flight Documentation) untuk seluruh maskapai domestik maupun internasional.
“Semua informasi terintegrasi, dengan digital agar cepat untuk keselamatan. Kecepatan itu nomor satu tidak bisa kita abaikan, dengan sistem ini kita melompatkan kecepatan dan akurasinya. Dengan SIAM ini semoga bisa mencegah terjadinya kecelakaan penerbangan,” ujarnya.
Dalam sistem SIAM juga memiliki fitur yang mengintegrasikan beberapa model cuaca numerik seperti ECMWF, GFS, ARPEGE, ACCESS R, WRFDY, dan WAFC untuk membantu para forecaster penerbangan dalam proses pembuatan prakiraan cuaca penerbangan.
Di bidang meteorologi maritim, BMKG mengembangkan sistem INA-WIS atau Indonesian Weather Information for Shipping.
BMKG juga telah mengembangkan sistem layanan informasi Passive Particle Tracking atau yang lebih dikenal dengan sistem informasi trajektori laut atau INA-DRIFT.
Produk INA-DRIFT dapat dimanfaatkan untuk menunjang operasi kegiatan penanggulangan bencana lingkungan, seperti marine debris, tumpahan minyak, dan aktivitas Search and Rescue (SAR) yang lebih akurat.
Akses informasi juga ditujukan bagi seluruh pengguna agar dapat memanfaatkan informasi trajektori dengan mudah dan cepat melalui pembangunan interface Ina-Drift disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
Komentar tentang post