redaksi@darilaut.id
Selasa, 17 Mei 2022
26 °c
Jakarta
28 ° Sab
27 ° Ming
28 ° Sen
27 ° Sel
Dari Laut Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil

Home » Berita » Transplantasi Karang Bukan Pilihan Utama

Transplantasi Karang Bukan Pilihan Utama

redaksi redaksi
7 Desember 2018
Kategori : Berita
Transplantasi karang

FOTO: DOK. INDRI MANEMBU

Manado – Akademisi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Unsrat Manado Dr Indri Manembu mengatakan, upaya transplantasi karang, restorasi dan sejenis dapat membantu usaha konservasi. Namun ini bukan pilihan utama.

“Jadikan ini pilihan kedua, yang utama adalah preservasi atau perlindungan habitat alami,” kata Indri, saat Seminar Transplantasi Karang sebagai Upaya Konservasi Wilayah Pesisir, Kamis (6/12) di Manado.

Menurut Indri, terdapat sejumlah perkembangan hasil riset artificial reef yang sudah dilakukan. Seperti teknologi artificial reef dengan bahan dasar alami. Kemudian, bagaimana budidaya karang hias sebagai upaya pengembangan dan percepatan perekonomian di wilayah pesisir.

Moderator dalam seminar yang dilaksanakan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Utara ini Ferdinand Gedoan. Seminar dihadiri berbagai instansi yang terkait, lembaga swadaya masyarakat, organisasi alumni dan himpunan mahasiswa kelautan, kelompok masyarakat, nelayan dan mahasiswa pencinta alam.

 

FOTO: ROGER LANTANG

Indri mengatakan, berbagai jenis karang telah berkembang dengan baik pada reef ball (terumbu buatan). Melalui media ini terbentuk ekosistem terumbu karang yang bermanfaat secara ekologis dan ekonomis.

Pengembangan teknologi terumbu buatan ini dapat menjadi alternatif dalam perbaikan ekosistem terumbu karang. Seperti, berperan sebagai substrat karang dan menjadi habitat ikan.

Upaya konservasi terumbu karang, melalui restorasi merupakan tindakan untuk membawa ekosistem yang telah terdegradasi, semirip mungkin dengan kondisi aslinya.

Rehabilitasi, tindakan untuk menempatkan kembali sebagian atau terkadang, seluruh struktur atau karakteristik fungsional dari suatu ekosistem yang telah hilang. Sementara remediasi, tindakan atau proses memperbaiki kerusakan ekosistem.*

Tags: FPIK UnsratRehabilitasi Terumbu KarangTerumbu Karang
Bagikan6Tweet3KirimKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Ilustrasi siklon tropis. GAMBAR: ZOOM.EARTH
Berita

Bibit Siklon Tropis 91P Tumbuh Dekat Vanuatu

17 Mei 2022
GAMBAR: ZOOM.EARTH
Berita

Gelombang Panas dan Badai Petir Melanda Eropa Barat

17 Mei 2022
Blood moon (Bulan darah) terlihat saat gerhana bulan penumbra di Santiago, pada 15 Mei 2022. FOTO: MARTIN BERNETTI/AFP/SPACE.COM
Berita

Bulan Darah Terlihat Saat Peristiwa Gerhana

16 Mei 2022
Next Post
Acropora suharsonoi

Spirit Kelautan Prof Suharsono, Ahli Terumbu Karang Indonesia

Sampah plastik

Diskusi ISKINDO, Sampah di Teluk Jakarta dari Daratan

Komentar tentang post

Bandung, Indonesia
Selasa, Mei 17, 2022
Mostly Cloudy
24 ° c
72%
11mh
-%
28 c 19 c
Rab
26 c 18 c
Kam
27 c 18 c
Jum
26 c 17 c
Sab

TERBARU

Bibit Siklon Tropis 91P Tumbuh Dekat Vanuatu

Gelombang Panas dan Badai Petir Melanda Eropa Barat

Bulan Darah Terlihat Saat Peristiwa Gerhana

Akan Dikirim ke Manado, KKP Proses Hukum 4.030 kg Sirip Hiu di Baubau

Dua Kapal Rusak Mesin di Perairan Batam

Gunung Awu di Pulau Sangihe Level III

REKOMENDASI

Ditjen Perikanan Tangkap Dorong Perlindungan Awak Kapal Perikanan

Pengamatan Aktivitas Gunung Anak Krakatau

Paus Pilot Mati Terdampar di Anyer

Paus Blainville Berparuh Dilepas di Raja Ampat

Banjir di China Telah Menewaskan 302 Orang

Selain Pakai Masker, Ini Cara Lain Cegah Virus Corona

TERPOPULER

  • Komet ISON ini diambil dengan teleskop nasional TRAPPIST di Observatorium La Silla ESO pada 15 November 2013. FOTO: TRAPPIST/E. Jehin/ESO/SPACE.COM

    Kisah Komet ISON yang Hancur Berkeping-keping dan Meredup

    3 bagikan
    Bagikan 1 Tweet 1
  • Sekolah Virtual Mengamati Benda Langit dengan Teleskop Terbesar di Dunia

    3 bagikan
    Bagikan 1 Tweet 1
  • Dr Hawis Madduppa Ahli Keanekaragaman Hayati Laut IPB University Wafat

    3 bagikan
    Bagikan 1 Tweet 1
  • Teknologi Penginderaan Jauh untuk Riset Kelautan

    32 bagikan
    Bagikan 13 Tweet 8
  • Tahun 2022, Pulau Jawa Paling Banyak Kejadian Bencana Alam

    6 bagikan
    Bagikan 2 Tweet 2
  • Bencana Alam Tahun 2022, Lebih Dari 1 Juta Jiwa Mengungsi

    22 bagikan
    Bagikan 9 Tweet 6
  • Kuda Laut, Ikan yang Dipercaya Dapat Menyembuhkan Berbagai Penyakit

    160 bagikan
    Bagikan 68 Tweet 38
  • Tentang
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Terms of Use
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Email : redaksi@darilaut.id

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*Dengan mendaftar di situs kami, anda setuju dengan Syarat & Ketentuan and Kebijakan Privasi.
Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk