Manado – Akademisi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Unsrat Manado Dr Indri Manembu mengatakan, upaya transplantasi karang, restorasi dan sejenis dapat membantu usaha konservasi. Namun ini bukan pilihan utama.
“Jadikan ini pilihan kedua, yang utama adalah preservasi atau perlindungan habitat alami,” kata Indri, saat Seminar Transplantasi Karang sebagai Upaya Konservasi Wilayah Pesisir, Kamis (6/12) di Manado.
Menurut Indri, terdapat sejumlah perkembangan hasil riset artificial reef yang sudah dilakukan. Seperti teknologi artificial reef dengan bahan dasar alami. Kemudian, bagaimana budidaya karang hias sebagai upaya pengembangan dan percepatan perekonomian di wilayah pesisir.
Moderator dalam seminar yang dilaksanakan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Utara ini Ferdinand Gedoan. Seminar dihadiri berbagai instansi yang terkait, lembaga swadaya masyarakat, organisasi alumni dan himpunan mahasiswa kelautan, kelompok masyarakat, nelayan dan mahasiswa pencinta alam.

Indri mengatakan, berbagai jenis karang telah berkembang dengan baik pada reef ball (terumbu buatan). Melalui media ini terbentuk ekosistem terumbu karang yang bermanfaat secara ekologis dan ekonomis.
Pengembangan teknologi terumbu buatan ini dapat menjadi alternatif dalam perbaikan ekosistem terumbu karang. Seperti, berperan sebagai substrat karang dan menjadi habitat ikan.
Komentar tentang post