Dian yang juga dosen Biologi ITS mengatakan, karang memproduksi kapur yang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu karang hermatipik dan karang ahermatipik.
Karang hermatipik ialah karang yang mampu membentuk bangunan karang atau terumbu, sedangkan karang ahermatipik tidak mampu membentuk terumbu. Dalam persebarannya, karang hermatipik tumbuh di daerah tropis, sedangkan karang ahermatipik tersebar di seluruh dunia.
Indonesia secara geografis berada di daerah yang beriklim tropis, sehingga Indonesia memiliki keanekaragaman hayati berupa terumbu karang yang melimpah di daerah pesisir. Namun, aktivitas pembuangan air pendingin mesin (air bahang) oleh industri berdampak pada kenaikan suhu perairan pesisir.
Karang bisa dianalogikan sebagai hutan hujan tropisnya laut atau sea forest. Peran dari karang bagi bumi sama seperti peran hutan hujan tropis, yaitu mereduksi emisi karbon.
Selain itu, karang menjadi tempat tinggal dan tempat berkembangbiaknya biota laut. Namun, pembuangan air bahang dari industri ke laut telah merusak karang, sehingga mengalami coral bleaching atau pemutihan karang.
Coral bleaching adalah proses menghilangnya warna karang menjadi putih yang diakibatkan oleh degradasi populasi zooxanthellae yang bersimbiosis dengan karang. Degradasi ini menyebabkan karang menjadi mati dan fungsinya dalam mereduksi emisi karbon dan tempat tinggal serta berkembang biak biota laut menjadi hilang.
Komentar tentang post