Jakarta – Dibangun sejak tahun 2010 lalu, pabrik rumput laut di Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku, hingga 2018 ini belum beroperasi. Pabrik itu dibangun Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi.
Karena itu, Destructive Fishing Watch (DFW)-Indonesia mendesak Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi agar bertanggungjawab untuk mengaktifkan kembali pabrik rumput laut yang terbengkalai di Saumlaki, Maluku Tenggara Barat.
“Pabrik rumput laut di Saumlaki mangkrak sudah 8 tahun,” kata Koordinator Nasional DFW-Indonesia Moh Abdi Suhufan.
Bila pabrik rumput laut di Saumlaki beroperasi, akan mendorong peningkatan produksi rumput laut. Sebab nilai tambah dan harga jual oleh petani akan terjamin. Berdasarkan data produksi perikanan tahun 2016, dan produksi rumput laut kering sebesar 10.714 ton atau senilai 96,4 miliar.
Kementerian Desa tidak perlu meluncurkan program baru, jika proyek lama yang mangrak belum berhasil di aktivasi. Sebab hal tersebut telah meninggalkan luka dan ketidakpercayaan masyarakat terhadap program pemerintah. *
Komentar tentang post