Darilaut – Sektor bangunan dan konstruksi termasuk salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca yang memerangkap panas di dekat permukaan bumi, sehingga menyebabkan pemanasan global dan mendorong perubahan iklim.
Karena itu, sangat penting untuk mengurangi emisi operasional dan emisi yang terkandung dalam bangunannya.
Untuk mengurangi emisi karbon operasional, bangunan harus menjadi lebih efisien, mengurangi jumlah energi yang digunakan untuk hal-hal seperti pemanasan dan pendinginan,” kata Penjabat Kepala Mitigasi Iklim di UNEP, Ruth Coutto.
Hal ini dapat dilakukan melalui penerapan standar kinerja energi yang lebih tinggi untuk bangunan baru, penguatan bangunan yang sudah ada, penggunaan peralatan yang lebih efisien, perencanaan energi yang lebih baik, dan integrasi sistem.
”Penggunaan energi terbarukan untuk pembangkit listrik juga harus ditingkatkan,” ujarnya.
Menurut Coutto, umat manusia perlu meningkatkan jumlah pengeluarannya untuk membuat bangunan ramah iklim. Investasi pada struktur dekarbonisasi mencapai US$285 miliar menurut Laporan Status Global untuk Bangunan dan Konstruksi.
Namun angka tersebut masih jauh dari target pada tahun 2030 dan 2050. Yang lebih buruk lagi, investasi diperkirakan sedikit turun pada tahun 2023.
Laporan Building Materials and the Climate yang didukung UNEP, menguraikan tiga solusi: hindari, ubah, dan perbaiki.