Darilaut – Ada masalah besar ikan Oranye Roughy (Hoplostethus atlanticus) yang hidup di laut dalam.
Informasi pemerintah tentang ikan laut dalam yang berwarna oranye tersebut menunjukkan bahwa ikan ini mungkin tidak mencapai kematangan penuh hingga usia 80 tahun. Hal ini membuat seluruh manajemen perikanan menjadi ragu.
Dalam keterangan pers Koalisi Konservasi Laut Dalam (Deep Sea Conservation Coalition) oranye roughy adalah ikan laut dalam yang berumur panjang. Pertumbuhan ikan ini lambat hingga mencapai usia dewasa.
Mungkin terlalu lambat untuk pulih dari industri penangkapan ikan pukat dasar yang sering secara khusus menargetkan oranye roughy.
Ikan ini ketika akan bertelur berkumpul di sekitar gunung laut dan fitur. Belum lama ini, oranye roughy ditemukan hidup hingga lebih dari 230 tahun.
Itulah sebabnya industri (perikanan) menyebut ikan tertua ini “Napoleon“.
Informasi terbaru, dalam “2022 Plenary report” Kementerian Industri Primer merilis bahwa ikan ini tidak mencapai kematangan pemijahan penuh hingga 80 tahun. Sebelumnya, usia pemijahan ikan ini diperkirakan 30 tahun.
Asumsi yang salah tersebut sebagian besar karena ikan oranye (jingga) bertelur secara teratur dari usia 30 tahun. Berarti sampai sekarang ukuran stok pemijahan telah ditaksir terlalu tinggi di seluruh perikanan.
Komentar tentang post