Darilaut – Akhir Oktober ini, Kota Cali di Kolombia menjadi tuan rumah Konferensi Keanekaragaman Hayati Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP16).
Itulah sebbanya, sedikitnya 124 walikota dan gubernur dari seluruh dunia menuju ke Cali, untuk mengikuti COP16. Para pemimpin ini akan membahas bagaimana restorasi ekosistem perkotaan dapat meredam dampak perubahan iklim sekaligus meningkatkan keanekaragaman hayati, yang mengalami penurunan tajam di dalam dan sekitar banyak kota.
Daerah perkotaan adalah rumah bagi lebih dari setengah populasi global. Dan jika tren saat ini bertahan, pada tahun 2050, dua pertiga populasi dunia akan tinggal di kota.
Namun, daerah perkotaan berada di bawah tekanan yang meningkat dari perubahan iklim, yang di banyak tempat membuat gelombang panas, banjir, dan bencana lainnya lebih sering dan lebih parah.
Pada COP16, para pemimpin juga akan membahas implementasi Kerangka Kerja Keanekaragaman Hayati Global Kunming-Montreal, sebuah perjanjian penting yang dirancang untuk melindungi dan memulihkan alam.
Hal ini mencakup target pada perencanaan kota yang inklusif keanekaragaman hayati, mendorong pemerintah lokal dan nasional untuk mengambil pendekatan seluruh masyarakat dan memberi ruang bagi alam untuk meningkatkan kualitas hidup warga dan mengurangi jejak lingkungan kota.