Darilaut – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) selama dua hari, 27 – 28 Mei, membahas dan mencari solusi terintegrasi untuk iklim dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di Kopenhagen, Denmark.
Konferensi Iklim & SDGs PBB ke-6 tersebut mengumpulkan ratusan menteri, utusan iklim, pejabat senior PBB, ahli dan aktivis masyarakat sipil untuk mempercepat aksi bersama dengan berfokus pada koherensi kebijakan, pembiayaan, inovasi, dan kemitraan untuk mendorong perubahan transformatif.
Dunia menghadapi krisis yang saling berhubungan—perubahan iklim, ketidaksetaraan, hilangnya keanekaragaman hayati, dan ketidakstabilan keuangan.
Hal ini menuntut tindakan yang berani dan terkoordinasi. Lebih dari 80% Tujuan Pembangunan Berkelanjutan terkait langsung dengan aksi iklim, namun pendekatan yang terfragmentasi sering membatasi kemajuan.
Konferensi ini bertujuan untuk memecah silo dan membuka sinergi yang memaksimalkan dampak, mengoptimalkan sumber daya, dan memastikan tidak ada yang tertinggal.
Peristiwa cuaca ekstrem mengganggu kemajuan pada sebagian besar tujuan global—mulai dari pendidikan, kesetaraan gender, dan dari keanekaragaman hayati hingga air bersih.
Konferensi Global yang diselenggarakan oleh UN DESA dan UN Climate Change dengan tujuan memajukan solusi terpadu untuk darurat iklim dan krisis pembangunan berkelanjutan.




