Darilaut – Seperti manusia, paus yang hidupnya di lautan juga mengalami menopause. Setelah melewati masa subur, paus akan bertahan hidup, namun tidak lagi dapat melahirkan bayinya.
Mamalia laut yang mengalami menopause ini, seperti paus orca (killer whale), paus pembunuh palsu (false killer whales), paus pilot bersirip pendek (short-finned pilot whales), beluga (belugas), dan narwhal.
Jika tujuan bertahan hidup adalah reproduksi, secara teoritis, menopause seharusnya tidak ada.
Mengutip Eline van Aalderink dalam tulisan di Whalescientists.com, sebagian dari penjelasan ini mungkin berhubungan dengan struktur sosial mereka. Banyak paus hidup dalam kelompok yang dipimpin oleh betina tua. Keturunannya tinggal bersama induknya seumur hidup.
Terdapat hipotesis dalam kehidupan yang matrilineal menunjukkan betina (ibu) yang lebih tua mendapat manfaat dengan menginvestasikan waktu dan energi pada bayi dan anak-anaknya, daripada membuat bayi baru. Hasil penelitian, paus orca cenderung tidak bertahan hidup ketika ibu mereka tidak ada.
Hipotesis “nenek yang peduli” menyoroti manfaat menghentikan reproduksi langsung sebagai ganti peningkatan kelangsungan hidup. Dengan merawat cucu, induk betina memastikan bahwa gen diturunkan ke generasi mendatang.
Komentar tentang post