TIDAK banyak ilmuwan seperti Edvin Aldrian di negeri ini. Yang selalu menjaga, aktif menyebarluaskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.
Meski telah menempuh pendidikan strata satu, dua dan tiga di luar negeri, di tiga benua berbeda, tak membuatnya luput dengan Indonesia. Mengelilingi dunia, di 55 negara, mengunjungi provinsi yang ada di Indonesia, Aldrian terus belajar dan berbagi pengetahuan.
Aldrian menempuh pendidikan sarjana di Departemen Teknik Fisika di Universitas McMaster, Kanada (1993). Selanjutnya, meraih Program Magister Institut Hydrospheric dan Sains Atmosfer (IHAS), di Universitas Nagoya, Jepang pada 1998.
Kemudian menjalani program Doktor di Max Planck Institut für Meteorologie/Uni. Hamburg, Jerman yang diselesaikan pada 2003. Disertasinya berjudul, “Simulasi Curah Hujan Indonesia dengan Hirarki Model Iklim.” “Simulations of Indonesian Rainfall with a Hierarchy of Climate Models”.
Saat ini Aldrian sebagai profesor di bidang meteorologi dan klimatologi pada Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Risetnya berjudul pemahaman dinamika iklim di negara kepulauan Indonesia sebagai modalitas ketahanan bangsa.
Banyak aktivitas yang dijalankan, di dalam dan luar negeri. Saat ini, Aldrian aktif sebagai Anggota Dewan Panel PBB yaitu Intergovermental Panel on Climate Change (IPCC) menjabat sebagai Wakil Ketua I. Bagi Indonesia yang wilayahnya mencakup ribuan pulau-pulau kecil, peran di IPCC ini sangat penting.
Komentar tentang post