redaksi@darilaut.id
Minggu, 5 Februari 2023
26 °c
Jakarta
28 ° Sab
27 ° Ming
28 ° Sen
27 ° Sel
Dari Laut Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Pemilu dan Pemilihan
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Pemilu dan Pemilihan
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil

Home » Berita » Edukasi Indikator Kerja Paksa dan Perdagangan Orang Bagi Taruna Perikanan

Edukasi Indikator Kerja Paksa dan Perdagangan Orang Bagi Taruna Perikanan

redaksi redaksi
1 Desember 2019
Kategori : Berita
Sosialiasi dan Edukasi Indikator Forced Labour dan Traffikcing In Person berlangsung di gedung Akademi Perikanan Bitung, sabtu (30/11).  FOTO: DFW-INDONESIA

Sosialiasi dan Edukasi Indikator Forced Labour dan Traffikcing In Person berlangsung di gedung Akademi Perikanan Bitung, sabtu (30/11). FOTO: DFW-INDONESIA

Jakarta – Destructive Fishing Watch Indonesia (DFW) – Indonesia bekerjasama dengan Akademi Perikanan Bitung melakukan sosialisasi dan edukasi indikator kerja paksa dan perdagangan 0rang bagi taruna perikanan. Hal ini untuk mengantisipasi tantangan pasar tenaga kerja di sektor perikanan tangkap dibutuhkan ketersediaan sumberdaya manusia yang mempunyai skill dan komptensi bidang penangkapan ikan.

Di samping itu, guna memberikan perlindungan atas hak-hak awak kapal perikanan sebagai pekerja profesional, maka kepada calon pekerja perlu diberikan bekal dan wawasan tentang indikator kerja paksa dan perdagangan orang pada sektor perikanan tangkap. Selain itu, para awak kapal perikanan Indonesia yang bekerja di dalam maupun luar negeri tidak menjadi korban kerja paksa dan perdagangan orang.

Field Manager DFW-Indonesia untuk program SAFE Seas, Laode Hardiani mengatakan, kegiatan edukasi ini bertujuan untuk memperkenalkan indikator kerja paksa dan perdagangan orang bagi taruna Akademi Perikanan Bitung.

Sosialiasi dan Edukasi Indikator Forced Labour dan Traffikcing In Person berlangsung di gedung Akademi Perikanan Bitung, sabtu (30/11).

Kegiatan ini merupakan dukungan SAFE Seas Proyek dalam upaya memberikan edukasi dan pencegahan praktik kerja paksa dan perdagangan orang pada sektor Perikanan tangkap di Indonesia.

“Banyak dari mereka belum mengetahui indikator kerja paksa dan perdagangan orang, tapi mereka sudah banyak mendengar kisah sedih yang dialami oleh awak kapal perikanan misalnya gaji yang tidak sesuai dan ketiadaan jaminan asuransi bagi pekerja” kata Laode.

Melalui kegiatan ini diharapkan ada penambahan wawasan bagi taruna akademi perikanan Bitung sehingga mereka mempunyai pemahaman yang baik tentang kondisi kerja serta hak dan kewajiban ketika bekerja di kapal perikanan.

Menurut taruna Akademi Perikanan Bitung asal Ternate Arjuna, kegiatan ini sangat positif karena memberikan ilmu baru tentang kondisi bekerja di kapal perikanan.

“Selama ini kami hanya diajarkan tentang teknik penangkapan ikan tapi belum mengetahui hak dan kewajiban serta kondisi bekerja yang disyaratkan oleh regulasi ketenagakerjaan,” kata Arjuna.

Dengan kegiatan sosialisasi tersebut sebagai tantangan yang akan dihadapi agar tidak mudah tergiur dengan iming-iming bekerja di atas kapal perikanan jika tidak didasari kontrak kerja yang jelas.

Koordinator Nasional DFW-Indonesia, Moh Abdi Suhufan mengatakan, mereka yang bekerja di atas kapal ikan dalam negeri dan luar negeri sangat rentan mengalami kerja paksa dan menjadi korban perdagangan orang.

“Kerja paksa modern masih terjadi di sektor perikanan tangkap dengan modus seperti kurangnya informasi tentang hak-hak mereka di tempat kerja, pemotongan upah dan tidak adanya Perjanjian Kerja Laut,” ujar Abdi.

Upaya pencegahan melalui edukasi kepada calon awak kapal perikanan merupakan hal penting yang perlu dilakukan untuk memberikan bekal bagi merka. “Jika mereka sudah berangkat dan masuk dalam perangkap tempat bekerja diatas kapal, dan kemudian terjadi kasus maka upaya penyelesaian akan memakan waktu dan biaya yang tidak sedikit,” kata Abdi.

Sebelum menjadi korban, maka upaya pencegahan menjadi pilihan dan langkah penting untuk dilakukan.*

Tags: Awak Kapal PerikananDFW-IndonesiaPerlindungan awak kapal perikanan
Bagikan7Tweet2KirimKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Planet Jupiter dengan menggunakan Teleskop Luar Angkasa Hubble, pada 27 Juni 2019. Pada hari Jumat, 3 Februari 2023, para ilmuwan mengatakan telah menemukan 12 bulan baru di sekitar raksasa gas tersebut, dengan jumlah total menjadi 92. FOTO: NASA, ESA, A. Simon/Goddard Space Flight Center, M.H. Wong/University of California, Berkeley via AP
Berita

Pecahkan Rekor di Tata Surya, Jumlah Bulan Jupiter Menjadi 92

5 Februari 2023
Kapal kargo Jepang, Seiryu, tenggelam di Laut Pedalaman Seto Jepang, Kamis (2/2). FOTO: NHK
Berita

Kapal Kargo Tenggelam di Laut Jepang

5 Februari 2023
Kapal kargo MSC Faith kandas di dekat Pulau Batu Berhenti, Kota Batam, pada Selasa (31/1) malam. FOTO: HUBLA
Berita

Kapal Kargo Muat 6153 Kontainer Kandas di Selat Singapura

5 Februari 2023
Next Post
FOTO: DITJEN HUBLA

Capaian Indonesia di IMO Wujud Eksistensi di Dunia Internasional

SQUALEN

2 Jurnal di KKP Terindeks Scopus

Komentar tentang post

REKOMENDASI

Seafood Show Osaka Hadirkan Produk Perikanan Indonesia

BMKG: Peringatan Gelombang Tinggi di Akhir Pekan

14 Provinsi Telah Miliki Perda Rencana Zonasi Wilayah Pesisir

Burung Endemik Sumba Ikut Terdampak Badai Seroja

Data Arah Angin dan Curah Hujan Penting untuk Penerbangan

Banjir, Longsor dan Badai Subtropis Issa di Afrika Selatan, 300 Orang Meninggal Dunia

TERBARU

Pecahkan Rekor di Tata Surya, Jumlah Bulan Jupiter Menjadi 92

Kapal Kargo Tenggelam di Laut Jepang

Kapal Kargo Muat 6153 Kontainer Kandas di Selat Singapura

Bibit Siklon Tropis 95S dan 97S Mampu Tingkatkan Potensi Pertumbuhan Awan Hujan

Bibit Siklon Tropis 97S Berkembang di Selatan Bali, 95S di Selatan Jawa

Mata Ikan Tuna Mengandung Omega-3

TERPOPULER

  • Komet C/2022 E3 (ZTF) pada 26 Desember 2022 di Payson, Arizona, Amerika Serikat. Komet ini akan melintas dekat Bumi, termasuk Indonesia, awal Februari 2023. FOTO: CHRIS SCHUR

    Komet Hijau Menghampiri Bumi

    39 bagikan
    Bagikan 16 Tweet 10
  • Penduduk Miskin Gorontalo Bertambah

    9 bagikan
    Bagikan 4 Tweet 2
  • Mengapa Orca Tidak Memangsa Manusia di Alam Liar?

    34 bagikan
    Bagikan 14 Tweet 8
  • Langka, Gerhana Matahari Hybrid Akan Terjadi di Indonesia

    3 bagikan
    Bagikan 1 Tweet 1
  • Pemanasan Laut, Ini Dampak Bagi Ekosistem dan Manusia

    28 bagikan
    Bagikan 11 Tweet 7
  • Kuda Laut, Ikan yang Dipercaya Dapat Menyembuhkan Berbagai Penyakit

    234 bagikan
    Bagikan 99 Tweet 56
  • Teori Spesiasi Geografis Ikan Karang

    29 bagikan
    Bagikan 12 Tweet 7
  • Tentang
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Terms of Use
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Email : redaksi@darilaut.id

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Pemilu dan Pemilihan
  • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Travel

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*Dengan mendaftar di situs kami, anda setuju dengan Syarat & Ketentuan and Kebijakan Privasi.
Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk