Di wilayah Kota Ambon, 5 kecamatan terdampak yaitu Kecamatan Nusaniwe, Sirimau, Baguala, Teluk ambon, Leitimur Selatan. Penyintas tertinggi berada di Kecamatan Baguala. Di Maluku Tengah, kecamatan terdampak yaitu 3 kecamatan, Salahutu, Pulau Haruku dan Leihitu.
Sementara itu, di Seram Bagian Barat, 5 kecamatan terdampak di Kairatu, Seram Barat, Inamosol, Amaratu dan Kairatu Barat.
Pada Kamis (26/9), pukul 06.46.44 WIB, Kota Ambon dan sekitarnya diguncang gempabumi tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempabumi ini berkekuatan M = 6,8. Selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M = 6,5.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 3,43 LS dan 128,46 BT, tepatnya berlokasi di darat pada jarak 42 km arah timur laut Kota Ambon, di kedalaman 10 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi di wilayah Ambon ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan sesar mendatar (strike slip fault).
Dampak gempabumi dirasakan di daerah Ambon dan Kairatu dalam skala intensitas V MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun), di Paso II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu) dan Banda II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.
Komentar tentang post