Jakarta – Sebanyak 2.675 unit rumah mengalami kerusakakan akibat gempabumi di Provinsi Maluku Kamis (26/9) pekan lalu. Dari jumlah tersebut, 852 di antaranya mengalami rusak berat.
BPBD Provinsi Maluku, hingga Minggu (29/9) mencatat kerusakan rumah tertinggi berada di Kabupaten Maluku Tengah. Dengan rincian rusak berat 658 unit, rusak sedang 385, rusak ringan 888.
Di Kabupaten Seram Bagian Barat rusak berat 109, rusak sedang 163 dan rusak ringan 31. Kota Ambon rusak berat 85, rusak sedang 135 dan rusak ringan 221. kerusakan di sektor lain, fasilitas umum dan sosial sebanyak 87 unit.
Dampak lain gempa ini berupa pengungsi yang masih terjadi hingga kini. Sebagian masyarakat masih enggan untuk kembali ke rumah karena khawatir dengan gempa susulan.
BPBD Provinsi Maluku mencatat total penyintas berjumlah 247.239 jiwa, dengan rincian Kabupaten Seram Bagian Barat 111.434 jiwa, Maluku Tengah 108.000 jiwa dan Kota Ambon 27.805.
Sementara itu, korban luka-luka di Maluku Tengah berjumlah 114 jiwa, Seram Bagian Barat 30 dan Kota Ambon 22. Di Kabupaten Seram Bagian Barat, 12 orang mengalami luka berat dan sisanya luka ringan.
Jumlah korban meninggal dunia bertambah 2 orang, sehingga total hingga Minggu malam 30 jiwa.
Hingga kini, ketiga wilayah terdampak telah menetapkan status tanggap darurat bencana gempabumi. Masing-masing wilayah menetapkan masa khusus tersebut selama 14 hari terhitung dari 26 September 2019 hingga 9 Oktober 2019.
Komentar tentang post