Darilaut – Beragam lahan basah di seluruh dunia berada di bawah ancaman kehancuran. Lahan basah yang mengalami kerusakan akan memberikan efek langsung pada keanekaragaman hayati, serta kehidupan dan mata pencaharian manusia.
Di pesisir terdapat sejumlah lahan basah seperti ekosistem mangrove (bakau), rawa asin, lamun, hutan supratidal dan lain-lain.
Menurut Global Mangrove Alliance tema hari lahan basah, yang jatuh pada 2 Februari tahun ini, adalah tema yang tepat. Lahan basah di seluruh dunia berada di bawah ancaman kehancuran dari pembangunan infrastruktur, ekstraksi sumber daya, dan perubahan iklim.
Tak terkecuali ekosistem mangrove tidak terkecuali. Meski demikian, ada alasan untuk optimis. Deforestasi dan perusakan telah melambat dalam beberapa tahun terakhir.
Dengan melindungi pohon-pohon pesisir ini, semua manfaat mangrove bagi manusia dan alam akan terpelihara. Selain itu, kemampuan mangrove untuk menyimpan berton-ton karbon dari atmosfer memberikan dorongan yang diperlukan untuk upaya memperlambat perubahan iklim.
Tema global Hari Lahan Basah Sedunia tahun 2022 adalah “Value-Manage-Restore-Love Wetlands”, yang dimaksud sebagai seruan kepada para pihak untuk mensosialisasikan aksi pengelolaan lahan basah melalui anggaran, sumberdaya dan kebijakan, dan pemulihan lahan basah yang telah terdegradasi.
Komentar tentang post