redaksi@darilaut.id
Selasa, 20 April 2021
26 °c
Jakarta
27 ° Sab
27 ° Ming
27 ° Sen
27 ° Sel
Dari Laut Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Ekspedisi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Ekspedisi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Home Berita

ICOES 2020, LIPI Bahas Keseimbangan Ekosistem Alam, Darat dan Laut

19 November 2020
Kategori : Berita, Kajian
Pesisir dan laut. FOTO: DARILAUT.ID

Pesisir dan laut. FOTO: DARILAUT.ID

Darilaut – Isu global lingkungan hidup telah berubah drastis, sehingga interaksi yang berlangsung di alam tidak selaras dan menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem karena faktor alam dan manusia.

Gangguan oleh alam baik di darat maupun laut menyebabkan bencana alam yang mengakibatkan kerusakan lingkungan yang berdampak pada kelangsungan hidup manusia.

Menyikapi hal tersebut, sebagai bagian dari kontribusi hasil penelitian bidang kelautan dan kebumian, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dalam rangkaian perhelatan Indonesia Science Expo (ISE) 2020 menggelar International Conference on the Ocean and Earth Sciences (ICOES), pada 18-20 November 2020.

Tema konferensi “Ocean & Earth Sciences for Bettetr Human Live with Nature”. Konferensi diikuti peserta lokal maupun luar negeri.

Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko mengatakan senang sekali bisa menyambut peserta, pada rangkaian Indonesian Science Expo (ISE) di acara Konferensi Internasional tentang Ilmu Kelautan dan Kebumian (ICOES) 2020.

“Saya ingin sampaikan terima kasih kepada semua pakar, akademisi, bisnis/industri, organisasi nirlaba, dan peserta yang telah mengikuti acara ini. Kerja sama dan partisipasi Anda sangat besar untuk mewujudkan kolaborasi di masa mendatang. Please stay healthy and happy during this long pandemi,” ujar Handoko.

Menurut Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian LIPI, Ocky Karna Radjasa, ICOES 2020 hadir untuk menangani beberapa masalah global terkait dampak manusia pada keseimbangan ekosistem alam. Isu pengelolaan lingkungan hidup berkelanjutan di perairan darat, pesisir dan lautan jadi perhatian masyarakat dunia saat ini.

“Isu ini berkelanjutan mengingat akan dampak dari permasalahan perubahan iklim, pencemaran lingkungan laut, dan bencana alam,” kata Ocky.

Hal ini, kata Ocky, menjadi tantangan besar bagi manusia yang hidup di bumi tetapi terus berlanjut memanfaatkan lautan dan bumi untuk dapat memerangi dan memecahkan masalah.

Ocky mengatakan, dalam mengatasi permasalahan global ini, upaya yang perlu dirujuk adalah mengacu pada program yang dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Beberapa program global dunia tersebut di antaranya: UN- Sustainable Development Goal 14: Life Below Water; UN-Decade of Ocean Science for Sustainable Development (2021-2030); UN-Convention on Biodiversity Vision on 2050 ‘Living in Harmoni with Nature’; Revision United Nation Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) related to Biodiversity Beyond National Jurisdiction.

“Program-program ini secara garis besar menjadi acuan untuk mengatasi berbagai masalah global yang berdampak pada keberlangsungan hidup manusia serta lingkungan alam sekitar,” ujar Ocky.

Hadir sebagai pembicara kunci di bidang kelautan dari Universitas Tokyo-Jepang, Hiroaki Saito. Menurut Hiroaki, ekosistem laut di perairan subtropis dan tropis memiliki ciri khas meningkat pada suhu dan keanekaragaman hayati.

“Sehingga diperlulan pengamatan pada saat perubahan musim dalam konsentrasi nutrisi dan biomassa fitoplankton, Di sisi lain, upaya untuk mendeteksi perubahan fisik persediaan hara dan plankton akibat respon cepat organisme pada keadaan suhu tinggi, juga dibutuhkan,” katanya.

Hiroaki memperkenalkan teknik baru eDNA, untuk kegiatan analisis kimia, dinamika fisik ke kimia dan proses biologi kelautan. Penerapan metode eDNA untuk memahami dan mendeteksi unsur hara pada ekosistem laut secara keseluruhan.

Hiroaki mencontohkan penerapan metode ini untuk perairan Indonesia, fokus pada hot spot keanekaragaman hayati, strukturnya sangat kompleks.

Tags: keanekaragaman hayatiLIPIPerubahan Iklim
Bagikan1TweetBagikanKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Nelayan Inengo-Bone Bolango saat menyelamatkan paus orca yang masuk dalam jaring kapal perikanan di perairan Taludaa-Gorontalo, pada 20 November 2016. FOTO: NUNUN HARUN
Berita

Paus Orca Kembali Terlihat di Perairan Gorontalo

20 April 2021
Ilustrasi sampah plastik di pinggir pantai. FOTO: DARILAUT.ID
Berita

Mahasiswa Undip Kreasi Keran Air dari Sampah Plastik

19 April 2021
AMSI
Berita

HUT ke-4, AMSI Konsisten Mewujudkan Ekosistem Digital yang Sehat

19 April 2021
Next Post
Daun dan buah tumbuhan mangrove Sonneratia. FOTO: DARILAUT.ID

Pulau Mantehage di TN Bunaken Punya 3 Trail Mangrove

FOTO: DARILAUT.ID

Kemenhub Uji Semua Kapal Penumpang

Komentar tentang post

Bandung, Indonesia
Selasa, April 20, 2021
Mostly Cloudy
23 ° c
72%
11mh
-%
27 c 18 c
Rab
26 c 17 c
Kam
27 c 17 c
Jum
25 c 16 c
Sab

TERBARU

Paus Orca Kembali Terlihat di Perairan Gorontalo

Mahasiswa Undip Kreasi Keran Air dari Sampah Plastik

HUT ke-4, AMSI Konsisten Mewujudkan Ekosistem Digital yang Sehat

Dampak Siklon Tropis Surigae

Kapal Ikan Terbakar di Laut Jawa, 16 ABK Selamat

Balai TN Taka Bonerate Inventarisasi 15 Jenis Burung Laut

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

REKOMENDASI

Januari – Oktober, 2.401 Peristiwa Bencana Alam di Indonesia

Pembangunan Infrastruktur Pulau Terluar Jadi Komitmen Kemenhub

Kapal Mewah MV Boudicca Tiba di Ambon

Ekosistem Riset dan Inovasi di Masa Pandemi

Pesan Kaka Slank: Kurangi Pemakaian Plastik

Hindari Kongkalikong Izin Kapal, Perlu Ada Staf KKP di Daerah

TERPOPULER

  • Ikan

    Ini Potensi di 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan

    9 bagikan
    Bagikan 9 Tweet 0
  • Ingin Tahu Sebaran Ikan Tuna dan Cakalang di Indonesia, Ini Lokasinya

    44 bagikan
    Bagikan 44 Tweet 0
  • Enam Aplikasi Digital Nelayan Indonesia

    16 bagikan
    Bagikan 16 Tweet 0
  • Rantai Pasok Perikanan dan Tantangan yang Dihadapi Nelayan di Indonesia

    2 bagikan
    Bagikan 2 Tweet 0
  • Ternyata Ada Lembaga Pengelola WPP

    3 bagikan
    Bagikan 3 Tweet 0
  • Mirip Kerupuk, Harga Gelembung Renang Capai Rp 50 juta per Kilogram

    8 bagikan
    Bagikan 8 Tweet 0
  • Terumbu Karang Indonesia Kategori Buruk 33,82 Persen

    1 bagikan
    Bagikan 1 Tweet 0
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Email : redaksi@darilaut.id

© 2018 - 2021 PT Dari Laut Indonesia

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Laporan Khusus
  • Ekspedisi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi

© 2018 - 2021 PT Dari Laut Indonesia

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*Dengan mendaftar di situs kami, anda setuju dengan Syarat & Ketentuan and Kebijakan Privasi.
Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk
Go to mobile version