SEJUMLAH ahli biologi Mamalia Laut dari seluruh dunia meminta Presiden Rusia Vladimir Putin agar segera melepaskan orca (paus pembunuh) dan beluga yang ditawan di Rusia.
Hal ini disampaikan 34 ilmuwan melalui surat yang disampaikan, pada Senin 18 Maret 2019. Dari 34 ahli ini termasuk Dr Naomi Rose dari Animal Welfare Institute (AWI).
Para ahli mendesak agar Rusia segera melepaskan kurang lebih 80 beluga dan 10 orca yang “ditawan” di Timur Jauh Rusia. Rusia juga diminta agar berhenti menangkap Orca dan beluga di Laut Okhotsk untuk dijual ke taman laut di Rusia dan luar negeri.
Dalam surat yang dikirimkan ke kantor Presiden Rusia Vladimir Putin, 34 ilmuwan meminta agar pemerintah Rusia mengizinkan tim ahli Rusia dan internasional untuk mengevaluasi dan merawat mamalia laut tersebut. Mamalia laut ini dalam kondisi buruk. Dalam surat ini, dilampirkan dokumentasi mamalia laut tersebut.
Orca dan Beluga ini sengaja ditangkap dan dikurung dalam “penjara” untuk kemudian dijual ke akuarium Cina dan fasilitas di Rusia.
Setelah berbulan-bulan dalam “tawanan” dan menimbulkan kemarahan publik, Putin memerintahkan evaluasi terhadap semua opsi, termasuk melepaskan hewan-hewan itu. Namun hingga saat ini tidak ada perubahan signifikan.
Mengingat lamanya waktu yang dialami paus di dalam kurungan, para ilmuwan mendesak agar kandang diperluas ukurannya dan kualitas air serta sirkulasi ditingkatkan. Para ahli juga menekankan pentingnya mengembalikan hewan-hewan ini ke habitatnya, setelah rehabilitasi yang tepat.
Komentar tentang post