Jakarta – Dalam kerjasama Wilayah Segitiga Karang (CTI-CFF), Indonesia merupakan negara yang paling maju untuk pengelolaan sumber daya kelautan, baik dibidang konservasi, pengelolaan perikanan berkelanjutan, maupun perencanaan ruang laut.
Hal ini disampaikan saat pertemuan tahunan Pre dan The 15th Senior Official Meeting (SOM) Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries and Food Security (CTI-CFF) yang diselenggarakan pada tanggal 4-8 November 2019 di Honiara, Kepulauan Solomon.
CTI-CFF merupakan kerjasama tingkat regional bersama 5 negara lainnya yaitu Filipina, Malaysia, Timor Leste, Papua Nugini, dan Kepulauan Solomon. Kerjasama ini dalam upaya pengelolaan sumberdaya perikanan dan lautan yang berkelanjutan, perlindungan terumbu karang, dan ketahanan pangan.
Direktur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut, Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan Perikanan (KKP), Andi Rusandi yang juga merupakan Ketua Delegasi Indonesia mengatakan, pertemuan ini merupakan momen strategis bagi Indonesia untuk menunjukan kepemimpinannya di tingkat regional dan global dalam pengelolaan sumber daya perikanan dan lautan.
“Sesuai Visi dan Misi Presiden RI agar Indonesia menjadi Pusat Maritim Dunia, sudah saatnya Indonesia memberi dan menjadi contoh bagi negara lainnya di berbagai aspek untuk bidang Kelautan dan Perikanan,” kata Andi.
Komentar tentang post