redaksi@darilaut.id
Minggu, 11 April 2021
26 °c
Jakarta
27 ° Sab
27 ° Ming
27 ° Sen
27 ° Sel
Dari Laut Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Ekspedisi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Ekspedisi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Home Berita

Susi Pudjiastuti: Tidak Dijaga, Kita Akan Kehabisan Ikan

7 November 2019
Kategori : Berita
FOTO: DARILAUT.ID

FOTO: DARILAUT.ID

Jakarta – Menteri Kelautan dan Perikanan 2014-2019 Susi Pudjiastuti mengatakan, hingga saat ini ikan masih merupakan sumber makanan yang paling mudah didapatkan.

“Apabila tidak dijaga dengan sebaik-baiknya, terutama ikan yang berada di laut lepas, maka kita akan kehabisan ikan,” kata Susi, saat menjadi pembicara dalam Leading Women for the Ocean Forum, Rabu (6/11) di Yokohama Grand InterContinental Hotel.

Susi yang juga Founder Pandu Laut Nusantara, berada dalam satu panel dengan Teresa Ish (Walton Family Foundation), Hiromi Sogo (Hearst Fujingaho, Media), dan Marta Marrero Martin sebagai moderator (The Nature Convervancy). Susi diberikan kesempatan pertama berbicara untuk menyampaikan pandangannya dari sudut pengambil kebijakan.

Menurut Susi, transpransi penting untuk menjamin perikanan yang legal, reported, dan regulated. Sebelum ditunjuk menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan, Indonesia dipenuhi dengan kapal ikan asing dan kapal ikan eks-asing yang seringkali melakukan duplikasi izin, menggunakan nama yang sama, dan nomor identitas kapal yang sama. Sulit untuk mengawasi berapa kapal yang sebenarnya mengeksploitasi laut Indonesia pada masa tersebut.

Sewaktu menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan pada 2014-2019, Susi membuka seluruh informasi dan proses perizinan perikanan tangkap kepada publik. Selain perizinan, Susi juga membuka data Vessel Monitoring System (VMS) kepada publik melalui platform Global Fishing Watch. Dengan demikian publik akan mendapatkan data yang lebih valid dan masyarakat juga dapat dilibatkan dalam pengawasan kegiatan perikanan tangkap di Indonesia.

Dalam kegiatan yang dihadiri oleh sekitar 120 peserta yang sebagian besar perempuan tersebut, Susi kembali menyampaikan ajakan untuk mengakui bahwa kejahatan perikanan merupakan transnational organized crime, pentingnya menjaga laut lepas bagi keberlanjutan sumber daya ikan, dan pentingnya pengakuan hak untuk laut.

Mengenai peranan perempuan, Susi menggarisbawahi pentingnya first ladies seperi Akie Abe dan Debbie Remengesau. Menurut Susi, Ibu Negara memiliki pengaruh yang besar untuk mendorong political will untuk melindungi laut.

Pemaparan Susi mendapatkan banyak pujian dari peserta, salah satunya Kathy Matsui, Chief Japan Strategist untuk Goldman Sachs Inc. “Susi tadi menyampaikan bahwa pemberantasan IUU fishing memerlukan anggaran yang tidak terlalu banyak, namun mampu menghasilkan keuntungan yang lebih banyak untuk negara. Ini berarti pemberantasan IUU fishing merupakan sesuatu yang profitable dan harus diikuti oleh lebih banyak negara,” kata Kathy yang merupakan penulis buku Womenomics.

Acara Leading Women for the Ocean juga dihadiri oleh Akie Abe, istri Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, yang menyampaikan bahwa untuk melindungi bumi kita harus berfikir seperti bumi.

“Dengan pemikiran seperti itu, kita dapat memahami apa yang dibutuhkan oleh bumi untuk dilindungi,” kata Akie Abe dalam pidato sambutannya.

Akie Abe juga mengajak agar Spouse Program dalam forum-forum internasional dapat diarahkan ke kegiatan yang lebih positif untuk melindungi laut.

Maria Damanaki, salah satu pendiri Leading Women for the Ocean, menyampaikan perempuan lebih sensitif dibanding pria, seringkali berperan sebagai pengambil keputusan mengenai apa yang harus dikonsumsi, dan paham akan apa yang dibutuhkan oleh anak dan generasi selanjutnya. Oleh karena itu, perempuan memiliki potensi dan peranan yang sangat besar untuk mendorong perubahan positif untuk menjaga kesehatan dan keberlanjutan laut.*

Tags: JepangPandu Laut Nusantaraperikanan berkelanjutanSusi Pudjiastuti
Bagikan1TweetBagikanKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan

Related Posts

FOTO: BNPB
Berita

Gempa Jatim, 6 Meninggal Dunia dan Satu Luka Berat

10 April 2021
FOTO: BASARNAS
Berita

Tim SAR Evakuasi 138 Jenazah Korban Banjir di NTT, 49 Dalam Pencarian

10 April 2021
BNPB/BMKG
Berita

Gempa M 6,7 Guncang Jatim

10 April 2021
Next Post
Terumbu karang. FOTO: DARILAUT.ID

Indonesia Paling Maju dalam Bidang Konservasi dan Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan

Karang hias: FOTO: DARILAUT.ID

Asosiasi Koral Minta Pemerintah Harmonisasi Peraturan Terkait Karang Hias

Komentar tentang post

Bandung, Indonesia
Minggu, April 11, 2021
Mostly Cloudy
23 ° c
72%
11mh
-%
27 c 18 c
Rab
26 c 17 c
Kam
27 c 17 c
Jum
25 c 16 c
Sab

TERBARU

Gempa Jatim, 6 Meninggal Dunia dan Satu Luka Berat

Tim SAR Evakuasi 138 Jenazah Korban Banjir di NTT, 49 Dalam Pencarian

Gempa M 6,7 Guncang Jatim

Setelah Seroja, Muncul Siklon Tropis Odette

Cuaca Ekstrem di Sejumlah Perairan di Indonesia

Siklon Tropis Seroja Diprediksi Meningkat 24 Jam Ke Depan

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

REKOMENDASI

Kerjasama Internasional Perikanan Tuna

Arif Satria: PKSPL IPB Centre of Excellence Pesisir dan Lautan

KRI Lepu-861 Menangkap Kapal Tanker di Selat Singapura

Gairah Budidaya Ikan Patin

Hasil Penelitian OTEC di Bali Utara

Rusaknya Terumbu Karang di Raja Ampat

TERPOPULER

  • Ikan

    Ini Potensi di 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan

    9 bagikan
    Bagikan 9 Tweet 0
  • Ingin Tahu Sebaran Ikan Tuna dan Cakalang di Indonesia, Ini Lokasinya

    44 bagikan
    Bagikan 44 Tweet 0
  • Enam Aplikasi Digital Nelayan Indonesia

    16 bagikan
    Bagikan 16 Tweet 0
  • Apa Itu Nilai Tukar Nelayan

    29 bagikan
    Bagikan 29 Tweet 0
  • Terumbu Karang Indonesia Kategori Buruk 33,82 Persen

    1 bagikan
    Bagikan 1 Tweet 0
  • Rantai Pasok Perikanan dan Tantangan yang Dihadapi Nelayan di Indonesia

    2 bagikan
    Bagikan 2 Tweet 0
  • Kawasan Timur Indonesia Kaya Sumber Daya Ikan

    2 bagikan
    Bagikan 2 Tweet 0
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Email : redaksi@darilaut.id

© 2018 - 2021 PT Dari Laut Indonesia

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Laporan Khusus
  • Ekspedisi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi

© 2018 - 2021 PT Dari Laut Indonesia

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*Dengan mendaftar di situs kami, anda setuju dengan Syarat & Ketentuan and Kebijakan Privasi.
Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk
Go to mobile version