Jakarta – Kapal Riset Baruna Jaya I milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan melakukan pencarian kotak hitam (Blackbox) pesawat Lion Air JT 610. Pesawat Boeing 737-800 ini jatuh di sekitar Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10) pagi.
Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam (TPSA) BPPT Hammam Riza mengatakan, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah meminta KR Baruna Jaya I untuk membantu melakukan pencarian.
Nantinya, Baruna Jaya akan berkoordinasi dengan Basarnas dalam melakukan operasi pencarian. Kapal Baruna Jaya I akan diberangkatkan dari Dermaga Muara Baru.
Kapal Baruna Jaya, dilengkapi dengan teknologi canggih yang dapat membantu menjalankan misi ini. Seperti, Multi Beam Echo Sounder. Alat ini berfungsi untuk melakukan pemetaan biometri dalam laut.
Alat ini merupakan pengembangan dari Single Beam Echo Sounder dan digunakan untuk memperoleh gambaran atau model bentuk permukaan (topografi) dasar perairan.
Kemudian peralatan Side Scan Sonar. Prinsip alat ini serupa dengan alat yang pertama, namun memiliki jangkauan dan berfungsi untuk melakukan pemetaan yang lebih tajam.
Alat Megato Meter atau alat deteksi logam. Alat ini digunakan jika hasil tes yang di dapat oleh dua alat sebelumnya menunjukan indikasi adanya objek di dasar laut.
Selanjutnya Remote Operated Vehicle (ROV). Alat ini berupa kendaraan bawah laut yang dikendalikan dari jarak jauh, untuk menampilkan gambar video secara langsung dari dasar laut. Dengan alat ini, pencarian sebuah objek di dasar laut akan lebih cepat dilakukan.
Misi kapal ini menemukan black box yang menyimpan informasi penting soal komunikasi terakhir.
Kepala Balai Teknologi Survei Teknologi Kelautan (Teksurla) BPPT Dr M Ilyas MSc mengatakan, armada Kapal Riset Baruna Jaya I sudah siap untuk melakukan misi menemukan kotak hitam.
“Kami akan melaksanakan misi ini dengan sepenuh hati, agar musibah ini segera ditangani dengan baik,” kata Ilyas.
Kapal Riset Baruna Jaya telah ikut membantu proses identifikasi Kapal Sinar Bangun di Perairan Danau Toba, pertengahan 2018. Selain itu kapal canggih BPPT ini baru saja kembali dari perairan Palu-Donggala, untuk melakukan survei batimetri setelah bencana gempa dan tsunami, serta mendalami fenomena likueifaksi.

Kapal Baruna Jaya juga telah membantu menemukan kotak hitam pesawat Air Asia QZ 8501, awal 2015 silam.
Baruna Jaya juga pernah terlibat dalam pencarian pesawat Adam Air 574 yang hilang pada Januari 2007 silam di barat laut Makassar. Pencarian kapal feri Baruga di Selat Sunda pada 2013 dan pencarian KM Gurita di Sabang pada 1996.
Baruna Jaya merupakan kapal yang biasa digunakan untuk kegiatan riset batimetri, seperti mengukur kedalaman laut dan memetakan struktur bawah laut. Sensor sonar yang dimiliki kapal ini dapat mendeteksi objek hingga kedalaman 2.500 meter.*
Komentar tentang post