Menurut Agus, program e-ticketing dan gate in online ini tidak usah dibuat terlalu rumit. Cukup ikuti sistem di bandara dan pelabuhan saja, selanjutnya operator kapal tinggal mengikuti.
“Yang terpenting bagaimana kita mengedukasi masyarakat sejak awal untuk membeli tiket secara online, jangan membeli tiket di pelabuhan agar dapat mengurangi kepadatan,” katanya.
Agus meminta agar dibuat software porter online. Jadi dari atas kapal penumpang sudah bisa memesan jasa porter di pelabuhan.
Ditjen Perhubungan Laut mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama gotong royong membangun negeri ini lebih baik lagi.
“Kalau bandara dan stasiun bisa bagus, pelabuhan juga harus bagus,” ujar Agus.
Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak Hernadi Tri Cahyanto mengatakan, indikator keberhasilan atas penerapan e-ticketing dan gate in online adalah memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mendapatkan informasi jadwal kapal. Kemudian, ketersediaan tiket dan kemudahan pada saat masuk ke pelabuhan sampai dengan naik ke atas kapal.
“Launching e-ticketing dan gate in online kapal penumpang dan Ro-Ro ini menjadi titik awal transformasi pelayanan yang selama ini dilakukan secara manual menjadi pelayanan online system,” kata Hernadi.
Tujuannya tak lain untuk memberikan kemudahan serta pelayanan yang lebih baik kepada para penumpang angkutan laut dengan cara akses pembelian tiket yang lebih mudah, efektif dan efisien.*





Komentar tentang post