Darilaut – Gunung Api Semeru mengalami erupsi pada Sabtu (3/12) pukul 05.20 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 500 m di atas puncak atau lebih kurang 4176 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 20 mm dan durasi 75 detik.
Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, aktivitas awan panas guguran masih berpotensi terjadi karena adanya endapan material dari pusat erupsi.
Gunung api Semeru secara administratif terletak di Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.
Pusat Vulkanologi merekomendasikan agar tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, menurut Pusat Vulkanologi, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Selain itu, masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/ puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Komentar tentang post