redaksi@darilaut.id
Sabtu, 13 Agustus 2022
26 °c
Jakarta
28 ° Sab
27 ° Ming
28 ° Sen
27 ° Sel
Dari Laut Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil

Home » Berita » Kebun Raya Sebagai Science Center dan Sumber Pendapatan Asli Daerah

Kebun Raya Sebagai Science Center dan Sumber Pendapatan Asli Daerah

redaksi redaksi
31 Juli 2022
Kategori : Berita, Konservasi
Pohon endemik Gorontalo dengan nama lokal Malahengo di Lokasi persemaian permanen BPDAS dan Hutan Lindung Bone Bolango di Toyidito, Pulubala, Kabupaten Gorontalo. FOTO: DARILAUT.ID

Pohon endemik Gorontalo dengan nama lokal Malahengo di Lokasi persemaian permanen BPDAS dan Hutan Lindung Bone Bolango di Toyidito, Pulubala, Kabupaten Gorontalo. FOTO: DARILAUT.ID

Darilaut – Kebun Raya di daerah bukan hanya dapat dijadikan sebagai Science Center, namun sumber pendapatan asli daerah (PAD).

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan memperluas fungsi kebun raya, untuk pengembangan potensi ekonomi di daerah.

Berdasarkan Perpres 93/2011, kebun raya mempunyai lima fungsi yaitu konservasi, riset, lingkungan, edukasi dan wisata. Dari lima fungsi yang menyokong untuk pemeliharaan adalah unsur fungsi edukasi dan wisata yang memperoleh pendapatan dan menjadi sumber PAD di daerah.

Karena itu, membangun jejaring pengelola kebun raya merupakan modal strategis dalam mendorong upaya konservasi ex situ tumbuhan di Indonesia.

BRIN sedang menyiapkan pengganti Peraturan Presiden Nomor 93/2011 terkait Kebun Raya. Dalam perubahan Perpres tersebut, BRIN juga mendorong terbentuknya science center di kebun raya daerah.

Pembinaannya berada di bawah koordinasi Kedeputian Bidang Pemanfataan Riset dan Inovasi BRIN. Sehingga kebun raya tidak hanya berfungsi menjadi pusat konservasi dan wisata, tapi juga bisa dimanfaatkan untuk pengembangan potensi UMKM di daerah.

“Pertemuan para pengelola kebun raya di Indonesia merupakan kali pertama diadakan setelah terbentuknya BRIN,” ujar Direktur Kemitraan Riset dan inovasi BRIN, R. Hendrian.

“Momentum ini juga berbarengan dengan sedang disiapkannya pengganti atas Perpres 93/2011 serta perubahan-perubahan lainnya terkait kebun raya.”

Hendrian mengatakan upaya pengenalan langsung manajemen kebun raya dilakukan dengan filedtrip di Kebun Raya Bogor.

Hal ini guna memberikan gambaran utuh terkait pengelolaan dari fungsi-fungsi kebun raya terutama dalam manajemen koleksi tumbuhan.

Hingga saat ini terdapat 47 Kebun Raya di Indonesia, lima di antaranya dikelola oleh BRIN.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko perluasan fungsi kebun raya saat ini sedang disusun dalam perubahan Perpres 93/2011. Selain itu dalam perubahan perpres, BRIN juga mendorong Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) untuk mengelola kebun raya di daerah.

Menurut Handoko BRIN bersama Kementerian PUPR menginisiasi perubahan Perpres 93/2011 tentang Kebun Raya. Ada beberapa poin perubahan salah satunya pengelola kebun raya daerah diprioritaskan dikelola oleh BRIDA.

“Ternyata, saat pandemi kemarin kita menyadari mengelola kebun raya sama sekali tidak mudah. Tantangan cukup besar terutama membutuhkan sumber daya baik biaya maupun SDM dalam memelihara kebun raya secara berkesinambungan,” kata Handoko saat memberikan sambutan dalam acara temu pegelola dan pendamping kebun raya se-Indonesia di Gedung BJ Habibie, Rabu (27/7).

Pengelolaan kebun raya oleh BRIDA, kata Handoko, karena setelah disahkannya UU 11/2019 tentang Sisnasiptek dan UU Ciptakerja, Pemda juga didorong membentuk BRIDA. Proses pembentukan BRIDA di daerah tersebut sedang berjalan dengan Kementerian Dalam Negeri.

“Permendagri-nya akan dilansir, untuk menjadi panduan Pemda dalam penguatan tidak hanya BRIDA, tapi juga penguatan ekosistem riset dan inovasi di daerah,” ujar Handoko.

Handoko mengatakan pemerintah daerah tidak perlu khawatir mengenai perubahan terhadap Perpres tersebut, sebab kebun raya daerah tidak diwajibkan melakukan fungsi riset.

Namun, apabila diperlukan kebun raya di daerah bisa memanfaatkan kebun raya nasional yang dikelola oleh BRIN yang telah memiliki fasilitas laboratorium dan perisetnya.

“Kami ingin pengembangan konsep kebun raya di daerah ini menjadi opportunity baru untuk memaksimalkan potensi daerahnya. Itu yang kami dorong,” ujarnya.

Dalam perubahan Perpres tersebut, BRIN juga mendorong terbentuknya science center di kebun raya daerah yang berada dalam pembinaan Deputi Pemanfataan Riset dan Inovasi BRIN.

Sehingga kebun raya tidak hanya berfungsi menjadi pusat konservasi dan wisata, tapi juga bisa dimanfaatkan untuk pengembangan potensi UMKM di daerah.

“Misalnya di daerah punya potensi umbi tapi tidak dikenal orang, ini bisa dikembangkan di kebun raya, yang nantinya bisa menjadi sumber ekonomi baru. Kita harapkan kebun raya ke depan ini menjadi sentra ekonomi tidak hanya sekedar konservasi,” kata Handoko.

“Apalagi dengan penetapan perpres yang baru nanti bisa mengajukan dukungan biaya infrastruktur dari KemenPUPR, misalnya untuk membangun jalan penunjang ke kebun raya, pintu gerbang, pendopo ataupun kantor BRIDA.”

Tags: BRINKebun Raya
BagikanTweetKirimKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan

Related Posts

FOTO: DARILAUT.ID
Berita

Hingga 2022 Kecelakaan Pelayaran Masih Signifikan

13 Agustus 2022
Ilustrasi tukik penyu hijau. FOTO: KLHK
Berita

Gelombang Panas Perburuk Populasi Penyu Jantan

13 Agustus 2022
Tukik penyu
Berita

99 Persen Tukik Penyu di Florida Berjenis Kelamin Betina

13 Agustus 2022
Next Post
Lokasi terdampak banjir bandang di Desa Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. FOTO: BPBD Provinsi Sulawesi Tengah/BNPB

Banjir di Parigi Moutong Bersamaan dengan Pasang Tinggi Air Laut

hli meteorologi selalu merekomendasikan tempat duduk dekat jendela di pesawat karena Anda tidak pernah tahu fenomena cuaca menarik apa yang mungkin Anda lihat, seperti pemandangan badai petir di Colorado 22 Juli 2022. FOTO: KODY WILSON/TWITTER ACCUWEATHER.COM

Badai Petir Terlihat dari Jendela Pesawat

Komentar tentang post

Bandung, Indonesia
Sabtu, Agustus 13, 2022
Mostly Cloudy
24 ° c
72%
11mh
-%
28 c 19 c
Rab
26 c 18 c
Kam
27 c 18 c
Jum
26 c 17 c
Sab

TERBARU

Hingga 2022 Kecelakaan Pelayaran Masih Signifikan

Antibodi Penduduk Indonesia Meningkat 4 Kali Lipat

Gelombang Panas Perburuk Populasi Penyu Jantan

99 Persen Tukik Penyu di Florida Berjenis Kelamin Betina

Badai Tropis Meari Akan Melintasi Tokyo

Banjir Melanda Kabupaten Bogor, Cilacap, Pohuwato dan Katingan

REKOMENDASI

Karang Merah, Kepala Kambing, Triton, Lola dan Kima Disita Petugas di Baubau

Kemenko Kemaritiman Ingin Mutiara Sebagai Ikon Nasional

Kepiting Pertapa, Sebutan Lain Kelomang

Perlu Konsorsium Riset Sampah Plastik di Indonesia

Ganti Rugi Kerusakan Terumbu Karang Bunaken

Daerah Rawan Banjir Mencakup Luas 1,4 Juta Hektar

TERPOPULER

  • Ikan

    Ini Potensi di 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan

    663 bagikan
    Bagikan 275 Tweet 162
  • Ini Daftar 34 Trayek Tol Laut Tahun 2022

    21 bagikan
    Bagikan 9 Tweet 5
  • LIPI Bahas Ilmu Kelautan dan Kebumian

    10 bagikan
    Bagikan 5 Tweet 2
  • Enam Aplikasi Digital Nelayan Indonesia

    370 bagikan
    Bagikan 155 Tweet 90
  • Kawasan Timur Indonesia Kaya Sumber Daya Ikan

    121 bagikan
    Bagikan 49 Tweet 30
  • Mirip Kerupuk, Harga Gelembung Renang Capai Rp 50 juta per Kilogram

    275 bagikan
    Bagikan 114 Tweet 67
  • Banjir Melanda Kabupaten Bogor, Cilacap, Pohuwato dan Katingan

    2 bagikan
    Bagikan 1 Tweet 0
  • Tentang
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Terms of Use
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Email : redaksi@darilaut.id

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*Dengan mendaftar di situs kami, anda setuju dengan Syarat & Ketentuan and Kebijakan Privasi.
Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk