Darilaut – Hasil analisa sementara kejadian banjir di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, pada Kamis (28/7) pukul 22.33 Wita diawali hujan dengan kategori intensitas yang tidak terlalu tinggi.
Data satelit curah hujan memperlihatkan intensitas hujan yang turun sebelum banjir masuk kategori hujan sedang.
Akan tetapi hujan sedang dengan durasi lama ini bersamaan dengan pasang tinggi air laut, sehingga komulatif debit di sungai khususnya bagian muara menjadi besar.
Titik – titik limpasan air yang menggenangi pemukiman merupakan alur lekukan sungai yang sekaligus pertemuan dari dua sungai, dan kawasan kaki jembatan yang tidak memiliki tanggul yang cukup.
Jika debit hulu bertambah akibat hujan intensitas tinggi, maka titik-titik limpasan ini sangat mungkin meluap dan menggenangi kawasan pemukiman di hilir.
Kawasan pemukiman yang terdampak merupakan kawasan genangan banjir dengan ketinggian topografi hanya 2-3 meter dari permukaan laut.
Sedangkan titik limpasan air yang paling besar berada pada ketinggian 4-5 meter. Faktor inilah yang menyebabkan banjir melimpas dan berdampak di pemukiman dengan arus yang cukup kuat.
Dari hasil analisa tersebut, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menjelaskan beberapa upaya seperti perbaikan sektor hulu dengan reboisasi, pembuatan daerah resapan air, penyediaan embung dan sebagainya.
Komentar tentang post