redaksi@darilaut.id
Sabtu, 13 Agustus 2022
26 °c
Jakarta
28 ° Sab
27 ° Ming
28 ° Sen
27 ° Sel
Dari Laut Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil

Home » Berita » Keragaman Anggrek di Pulau Batanta, Raja Ampat

Keragaman Anggrek di Pulau Batanta, Raja Ampat

redaksi redaksi
28 Maret 2022
Kategori : Berita, Konservasi
Tumbuhan anggrek jenis Dendrobium incumbens di Pulau Batanta, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. FOTO: REZA SAPUTRA/BBKSDA PAPUA BARAT

Tumbuhan anggrek jenis Dendrobium incumbens di Pulau Batanta, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. FOTO: REZA SAPUTRA/BBKSDA PAPUA BARAT

Darilaut – Pulau Batanta di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, memiliki beragam tipe ekosistem yang masih sangat alami. Ekosistem ini mulai dari pantai, hutan hujan tropis, dataran rendah, sampai dengan hutan pegunungan bawah pada ketinggian sekitar 1100 meter di atas permukaan laut.

Bagian barat Pulau Batanta merupakan kawasan konservasi Cagar Alam Batanta Barat yang berfungsi untuk kegiatan penelitian dan perlindungan biodiversitas beserta ekosistemnya.

Pertengahan bulan Maret tahun 2022 ini, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua Barat dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah melaksanakan studi inventarisasi keragaman anggrek dan potensi pemanfaatan keanekaragaman tumbuhan oleh masyarakat adat di Pulau Batanta, Papua Barat.

“Penelitian botani di Pulau Batanta tergolong masih relatif jarang dilakukan,” kata Reza Saputra tim kajian dari BBKSDA Papua Barat.

Reza mengatakan tim melakukan eksplorasi pada jangkauan area jelajah yang terbatas. Namun telah berhasil menemukan sedikitnya 90 nomor koleksi anggrek.

Sebagian masih dalam proses identifikasi untuk memastikan nama spesiesnya. Sedangkan sebagian lainnya ditemukan dalam kondisi tanpa bunga.

“Spesimen anggrek yang tanpa bunga harus dipelihara terlebih dahulu hingga berbunga agar dapat diidentifikasi lebih lanjut secara akurat,” kata Reza, mengutip siaran pers BRIN, Jumat (25/3).

Dari hasil studi sementara, terdapat beberapa temuan menarik. Salah satunya temuan record baru anggrek Dendrobium cuneatum di region Papua.

Peneliti BRIN, Destario Metusala, mengatakan, anggrek berbunga mini berwarna kehijauan ini sebelumnya hanya ditemukan di region Sulawesi dan Maluku.

“Temuan spesies ini di Pulau Batanta (region Papua) akan menambah informasi terkait jangkauan distribusi alaminya yang ternyata melewati zona Wallacea dan mencapai zona biogeografi Australasia,” ujarnya.

Selain itu, hasil studi juga telah menemukan anggrek akar Taeniophyllum torricellense yang sebelumnya hanya ditemukan di dua lokasi, yaitu Pulau San Cristobal di Kepulauan Solomon dan pegunungan Torricelli di Papua Nugini.

Tim juga menemukan anggrek epifit Dendrobium incumbens. Sebelumnya record anggrek ini hanya berasal dari dua titik lokasi di Papua Nugini, yaitu distrik Sepik dan Morobe.

Lokasi-lokasi yang disebutkan tadi berjarak sangat jauh dengan Pulau Batanta di Papua Barat. Penemuan anggrek Taeniophyllum torricellense dan Dendrobium incumbens ini akan menambah jumlah keragaman spesies anggrek untuk negara Indonesia.

Tidak hanya melakukan inventarisasi anggrek, tim juga melakukan observasi dan perekaman berbagai upaya pemanfaatan jenis-jenis tumbuhan oleh masyarakat adat setempat sebagai petunjuk awal kajian lebih lanjut terkait potensi keanekaragaman hayati di Pulau Batanta.

Pulau Batanta salah satu dari empat pulau besar di Kabupaten Raja Ampat yang terletak sekira 34 kilometer dari arah barat Kota Sorong.

Pulau ini tak hanya memiliki beragam tipe ekosistem yang alami, tapi juga kearifan lokal masyarakat adat dalam memanfaatkan tumbuhan di sekitarnya. Tumbuhan ini menarik untuk diteliti.

Tags: AnggrekBRINKSDAPapua BaratRaja Ampat
BagikanTweetKirimKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan

Related Posts

FOTO: DARILAUT.ID
Berita

Hingga 2022 Kecelakaan Pelayaran Masih Signifikan

13 Agustus 2022
Ilustrasi tukik penyu hijau. FOTO: KLHK
Berita

Gelombang Panas Perburuk Populasi Penyu Jantan

13 Agustus 2022
Tukik penyu
Berita

99 Persen Tukik Penyu di Florida Berjenis Kelamin Betina

13 Agustus 2022
Next Post
Ilustrasi tumbuhan pantai. FOTO: DARILAUT.ID

Coscinium fenestratum, Obat Tradisional Malaria di Pulau Batanta

Spons laut. FOTO: DARILAUT.ID

40% Obat yang Digunakan Secara Klinis Berasal Dari Alam

Komentar tentang post

Bandung, Indonesia
Sabtu, Agustus 13, 2022
Mostly Cloudy
24 ° c
72%
11mh
-%
28 c 19 c
Rab
26 c 18 c
Kam
27 c 18 c
Jum
26 c 17 c
Sab

TERBARU

Hingga 2022 Kecelakaan Pelayaran Masih Signifikan

Antibodi Penduduk Indonesia Meningkat 4 Kali Lipat

Gelombang Panas Perburuk Populasi Penyu Jantan

99 Persen Tukik Penyu di Florida Berjenis Kelamin Betina

Badai Tropis Meari Akan Melintasi Tokyo

Banjir Melanda Kabupaten Bogor, Cilacap, Pohuwato dan Katingan

REKOMENDASI

Petambak Diminta Tak Gunakan Zat Berbahaya

Ketua Umum ISKINDO Mengecek Kesiapan Ekspedisi Kapal Pinisi

Bunga Karang Raksasa, Salvador Dali, di Pulau Dulangka

Keselamatan Pelayaran dan Kesejahteraan Pelaut Dibahas Dalam Forum Asia Pasifik

Ditjen Perikanan Tangkap dan DPRD Ambon Bahas Kawasan Ekonomi Khusus Perikanan

Produksi Massal Banggai Cardinal Fish

TERPOPULER

  • Ikan

    Ini Potensi di 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan

    663 bagikan
    Bagikan 275 Tweet 162
  • Ini Daftar 34 Trayek Tol Laut Tahun 2022

    21 bagikan
    Bagikan 9 Tweet 5
  • LIPI Bahas Ilmu Kelautan dan Kebumian

    10 bagikan
    Bagikan 5 Tweet 2
  • Enam Aplikasi Digital Nelayan Indonesia

    370 bagikan
    Bagikan 155 Tweet 90
  • Kawasan Timur Indonesia Kaya Sumber Daya Ikan

    121 bagikan
    Bagikan 49 Tweet 30
  • Mirip Kerupuk, Harga Gelembung Renang Capai Rp 50 juta per Kilogram

    275 bagikan
    Bagikan 114 Tweet 67
  • Kuda Laut, Ikan yang Dipercaya Dapat Menyembuhkan Berbagai Penyakit

    186 bagikan
    Bagikan 79 Tweet 45
  • Tentang
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Terms of Use
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Email : redaksi@darilaut.id

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*Dengan mendaftar di situs kami, anda setuju dengan Syarat & Ketentuan and Kebijakan Privasi.
Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk