Darilaut – Melihat paus dan lumba-lumba (cetacea) membuat banyak orang terpesona. Namun, menjadi ilmuwan paus memiliki banyak tantangan.
Ilmuwan paus adalah bidang yang sangat kompetitif. Dibutuhkan kerja keras, dedikasi, semangat, dan kesabaran.
Jalan untuk menjadi ilmuwan paus penuh rintangan. Mengapa?
Dari sisi ilmu itu sendiri, yang menjadi tantangan karena satwa ini hidup di dunia yang berbeda.
Mereka hanya menghabiskan 10 persen waktunya di permukaan.
Mengambil bidikan dengan menggunakan kamera untuk keperluan identifikasi foto, mendapatkan biopsi kulit, biasanya dapat memakan waktu hingga 5 jam, di atas kapal. Termasuk dalam kondisi cuaca yang buruk.
Dengan izin founders Whale Scientists, Anaïs Remili, Darilaut.id menyajikan kiat untuk menjadi ilmuwan paus.
Pertama, semangat.
Setiap studi yang dilakukan tentang paus adalah sebuah tantangan. Jika Anda tidak 100 persen bersemangat tentang apa yang Anda lakukan, Anda akan gagal.
Kedua, ketahui ke mana Anda ingin pergi.
Ada berbagai jenis ilmu tentang paus. Meskipun selalu berganti bidang, disarankan ada gambaran yang jelas tentang apa yang ingin Anda kerjakan.
Apakah ingin belajar akustik? Perilaku? Ini penting karena akan menetapkan jalur untuk memastikan apa yang diinginkan.
Selain itu, memiliki gagasan yang jelas tentang jenis pekerjaan yang ingin dilakukan akan membuat Anda tampil lebih meyakinkan.
Komentar tentang post