Darilaut – Stasiun televisi Amerika Serikat yang dimiliki oleh Time Warner HBO (Home Box Office) sedang menayangkan film The Last of Us.
Film serial ini cukup membuat pemirsa tegang dan ngeri. Ini karena manusia yang terinfeksi jamur berubah menjadi zombie. Zombie ini akan membunuh siapa saja yang ditemui atau menularkan spora jamur.
Bagian tubuh seperti kepala akan berbentuk jamur setelah tertular. Begitupula bagian tubuh lainnya.
Untuk bertahan hidup, manusia harus menghindari gigitan atau interaksi langsung dengan yang sudah terinfeksi jamur.
Inilah yang dilakukan pemeran utama Pedro Pascal (Joel) dan Bella Ramsey (Ellie). Seperti halnya Ellie yang berinteraksi dengan manusia yang tertular jamur tersebut sempat dicurigai sudah terinfeksi.
Film ini diadaptasi dari sebuah video game. Dalam beberapa cuplikan film tersebut menggambarkan situasi di Jakarta. Artis Indonesia sebagai pendukung dalam serial ini Christine Hakim dan Yayu Unru.
Akbat ulah jamur yang menyebar dari Jakarta tersebut kehidupan di Bumi membawa kengerian, puluhan tahun. Untuk bertahan hidup manusia membuat barikade lengkap dengan persenjataan untuk menghalau pengacau dan manusia yang sudah terinfeksi jamur.

Bagimana sebenarnya fenomena wabah mirip zombie akibat ulah jamur yang dikisahkan dalam film serial HBO The Last of Us tersebut?
Kasus ini menurut peneliti bidang mikologi (jamur) sudah menjadi fenomena yang terjadi pada hewan serangga.
Periset pada Pusat Mikrobiologi Terapan Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Iwan Saskiawan, mengulas tentang jamur ini dalam kegiatan BRIN Insight Every Friday (BRIEF) ke-75 yang bertajuk: Mycology, Dibalik Serial The Last of Us, Jumat (12/5).
Menurut Iwan spora jamur yang berukuran mikroskopis saat jatuh di tempat yang tepat (memenuhi kebutuhan nutrisinya) akan berkembang menjadi hifa dan perkembangan selanjutnya menjadi micellium.
Di alam, fenomena tersebut terjadi akibat infeksi spora yang terjadi pada semut. Semut jenis Camponotini yakni Camponotus ligniperda ternyata menjadi inang yang baik bagi sebuah jenis jamur bernama Jamur Semut (Ophiocordiceps unilateralis) yang juga dikenal sebagai semut zombie.
Bila kita melihat penampakan dari semut yang telah terinfeksi jamur tersebut, akan berbentuk cukup aneh dan seram. Jamur telah tumbuh pada tubuh semut tersebut dan membunuhnya secara perlahan.
Kejadian horor tersebut bermula dari semut yang terinfeksi spora jamur. Saat spora jamur mulai masuk dalam tubuh semut.
Senyawa aktif pada jamur akan menguasai otak semut. Saat sistem sarafnya telah dikuasai jamur, semut akan mulai gelisah dan berubah perilakunya. Jamur yang mulai bertumbuh pada semut terus memerintahkan semut untuk pergi ke bawah daun dan menggigitnya.
Selanjutnya, saat semut mulai mati, tubuh buah mulai bertumbuh pada tubuh semut dan terus membesar.
Akhirnya jamur akan menyebarkan sporanya ke tanah dan menginfeksi semut-semut lainnya. Kejadian ini pun akan terus berulang.
Jamur seperti itu tergolong entomopatogenik, yakni jamur yang hidup sebagai patogen pada serangga.
Iwan mengatakan keistimewaan jamur ini dapat menginfeksi serangga dengan cara masuk ke dalam tubuh serangga inang melalui kutikula, saluran pencernaan dan spirakel.
Meskipun demikian, berbagai peran jamur di alam sangat besar. Fungsinya terutama sebagai dekomposer, bahan pangan (edible mushroom), minuman berbasis jamur, bahan cosmeticeutical. Bahkan dilaporkan beberapa manfaat dari jamur juga telah banyak digunakan sebagai nutraceutical.
Komentar tentang post