KEPULAUAN Togean memiliki beragam aktivitas sebagai destinasi wisata. Selain pantai berpasir putih, terumbu karang dan asosiasi berbagai jenis ikan, terdapat “kerajaan” ubur-ubur di Togean.
Tubuh ubur-ubur terdiri dari air. Jumlah air ini sebanyak 95 sampai 99 persen.
Itu sebabnya, ubur-ubur dapat mengapung atau melayang. Warna tubuhnya transparan. Dengan bentuk seperti payung dan terdapat tentakel.
Dipekirakan terdapat 200 jenis ubur-ubur di kelas Scyphozoa (Scyphomedusae). Ubur-ubur tergolong karnivora. Makanannya zooplankton hingga ikan.
“Kerajaan” ubur-ubur di Pulau Togean, berada di Danau Mariona. Menuju lokasi ini, dapat ditempuh dengan menggunakan perahu katinting atau perahu mesin tempel sekira 45 menit dari Pelabuhan Wakai.
Untuk masuk ke danau Mariona, dapat ditempuh dengan dua cara. Pertama, setelah tiba, pengunjung berenang dan berjalan di atas bebatuan. Perlu hati-hati bila ombak ombak terlalu kuat.
Cara lainnya, dengan mengambil jalan melalui bukit. Melalui lokasi ini, terdapat hamparan pasir putih. Selanjutnya, naik ke bukit dan berjalan di antara pepohonan sekira 150 sampai 200 meter.
Di pertengahan Agustus ini, terdapat aktivitas pembangunan jembatan panjang di lokasi tersebut. Jembatan ini terbuat dari beton.
Dari beragam jenis ubur-ubur, terdapat jenis menyengat tubuh. Sengatan ini akan terasa gatal. Ini adalah nematosis yang mengandung racun. Bahkan ada ubur-ubur yang mempunyai daya racun yang sangat kuat. Sengatan ini bila terkena pada tubuh manusia, dapat mematikan.
Komentar tentang post