Jakarta – KRI Usman Harun-359 membantu memasang peralatan pendeteksi gempa yang dilakukan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Pangkoarmada I Laksamana Muda TNI Yudo Margono mengatakan, selain memasang peralatan pendeteksi gempa, KRI Usman Harun-359 meninjau langsung situasi Gunung Anak Krakatau.
Menurut Yudo Margono, situasi di Lampung dan Banten sudah mulai membaik pasca bencana tsunami, sehingga pasukan ditarik.
Sebelumnya, Koarmada I telah mengerahkan 200 personil dari Komando Pasukan Katak, Lantamal III dan Lanal Banten, serta Lanal Lampung yang langsung ke lokasi.
Saat ini, satu KRI standby, yaitu KRI Usman Harun-359 yang membantu BMKG memasang alat deteksi gempa.
BMKG masih menerapkan zona waspada tsunami. Zona tersebut diambil dengan mempertimbangkan perkembangan erupsi Gunung Anak Krakatau serta mempertimbangkan kondisi lereng atau tebing dasar laut di Selat Sunda sehingga kita harus senantiasa waspada.
BMKG telah memasang alat ukur ketinggian air (water level) di dermaga Pulau Sebesi, Lampung Selatan. Pemasangan alat ini dengan bantuan Kapal Republik Indonesia (KRI) Torani-860.
Alat ini dipasang di pulau dekat Gunung Anak Krakatau untuk memantau ketinggian air sekaligus sebagai data dalam menentukan peringatan dini bila terjadi gelombang tsunami di Selat Sunda karena gempa tektonik maupun vulkanik.*
Komentar tentang post