Darilaut – Ratusan ribu orang di seluruh dunia menandai Hari Internasional Nol Sampah (International Day of Zero Waste) 2025 yang menyoroti solusi meningkatnya masalah lingkungan dan sosial yang disebabkan industri mode dan tekstil.
Lebih dari 240 acara diadakan di seluruh dunia. Mulai dari pameran di Tiongkok, di mana kain tua ditata ulang sebagai furnitur hingga hackathon pemuda di Prancis.
Sekitar 630.000 orang bergabung dalam percakapan Zero-Waste-Day di media sosial, sementara papan reklame bandara dari Istanbul ke Beijing menunjukkan pentingnya menggunakan kembali dan memperbaiki pakaian.
Inti dari Zero Waste Day, yang jatuh pada tanggal 30 Maret setiap tahun, adalah gagasan bahwa industri mode yang berkembang pesat memiliki dampak yang sangat besar pada planet ini.
“Mode yang tidak berkelanjutan memperburuk tiga krisis planet perubahan iklim, alam, hilangnya lahan dan keanekaragaman hayati, serta polusi dan limbah,” kata Direktur Eksekutif Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) Inger Andersen, mengutip Unep.org.
“Kita perlu fokus pada pendekatan ekonomi sirkular yang menghargai produksi, penggunaan kembali, dan perbaikan berkelanjutan. Dengan bekerja sama, konsumen, industri, dan pemerintah dapat mendukung mode yang benar-benar tahan lama dan membantu mengurangi jejak mode kami.”