Makassar – Kurikulum yang telah dikembangkan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman tidak akan menambah mata pelajaran baru. Kurikulum kemaritiman ini bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Asisten Deputi Bidang Pendidikan dan Pelatihan Kemenko Bidang Kemaritiman, TB Haeru Rahayu mengatakan, kurikulum kemaritiman berdasarkan pada sejarah, nilai budaya dan potensi kemaritiman. Kurikulum ini untuk membentuk cinta tanah air dan jiwa bela negara untuk membangun kembali Indonesia sebagai poros maritim dunia.
“Pada model Implementasi Kurikulum Kemaritiman tidak akan menambah mata pelajaran baru,” kata Tb Haeru dalam Rapat Koordinasi Perluasan Sekolah Percontohan di 21 Provinsi di Makassar, Senin (12/11).
Kurikulum ini, menurut Tb Haeru, berupa kontekstualisasi atau warna mata pelajaran, pengayaan atau integrasi dalam mata pelajaran. Selain itu, dalam ekstrakurikuler dan budaya sekolah serta muatan pelajaran tersendiri atau muatan lokal.
Untuk membangun kemaritiman diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang terampil dan berjiwa bahari. Kemenko Bidang Kemaritiman melalui Deputi Bidang Koordinasi SDM, Iptek dan Budaya Maritim berkomitmen untuk terus memajukan budaya maritim melalui sektor ekonomi, pariwisata dan sektor pendidikan.
Komentar tentang post