Pada tahun 2030, nilai ekonomi laut diperkirakan akan mencapai USD 3 triliun, menyediakan lapangan kerja bagi 40 juta orang. Sangat penting bahwa pertumbuhan ini dipandu oleh komitmen terhadap ykeberlanjutan dan dekarbonisasi, forum tersebut mendengar.
“Saat kita menavigasi masa depan ekonomi laut, kolaborasi antara lembaga meteorologi, industri maritim, dan pembuat kebijakan sangat penting. Memperkuat pengamatan laut, memajukan layanan meteorologi, dan memprioritaskan dekarbonisasi akan memastikan masa depan yang lebih aman, lebih berkelanjutan, dan sejahtera bagi semua,” kata Saulo.
Dekarbonisasi Ekonomi Laut
Menurut UNCTAD, diperkirakan 11 persen dari semua emisi gas rumah kaca di seluruh dunia disebabkan oleh kegiatan berbasis laut.
Ilmu dan layanan cuaca dan iklim harus menginformasikan dan memandu dekarbonisasi, kata Saulo.
Layanan perutean kapal, yang secara tradisional ditujukan untuk mengurangi waktu perjalanan dan biaya operasional, sekarang harus memprioritaskan pengurangan dampak iklim.
Global Greenhouse Gas Watch (G3W) WMO dan Rencana Karbon Laut, yang dikembangkan bekerja sama dengan Global Ocean Observing System (GOOS), memainkan peran penting dalam mengoperasionalkan pengumpulan data karbon laut, katanya.
Forum Kelautan PBB meluncurkan inisiatif yang mencakup Database Perdagangan Laut yang diperbarui untuk membantu menganalisis sektor yang berkembang pesat, proposal untuk gugus tugas PBB tentang pengembangan rumput laut dan proyek aksi iklim laut berbasis bukti.