Darilaut – Hampir 3,1 miliar orang tidak mampu membeli makanan sehat pada tahun 2020. Jumlah ini naik 112 juta dari tahun 2019, karena dampak ekonomi dari pandemi Covid dan inflasi.
Sementara itu, konflik di Ukraina telah menaikkan harga biji-bijian pokok yang mengancam ketahanan pangan.
Jumlah orang yang terkena dampak kelaparan di dunia naik menjadi 828 juta pada tahun 2021. Naik dari tahun ke tahun sebanyak 46 juta.
Diperkirakan 14 persen dari semua makanan yang diproduksi untuk konsumsi manusia hilang sebelum sampai ke tangan konsumen.
Kurangnya rantai dingin yang efektif untuk menjaga kualitas, nilai gizi dan keamanan pangan merupakan salah satu penyebab utama kehilangan pangan.
Dalam Laporan Rantai Dingin Makanan Berkelanjutan yang disampaikan Program Lingkungan PBB (UNEP) dan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) negara berkembang dapat menghemat 144 juta ton makanan setiap tahunnya jika mereka mencapai tingkat infrastruktur rantai dingin makanan yang sama dengan negara maju.
Laporan yang disampaikan dalam Konferensi Perubahan Iklim ke- 27 di Sharm El-Sheikh, Mesir, Sabtu (12/11) dikembangkan Cool Coalition yang dipimpin UNEP yang bermitra dengan FAO, Sekretariat Ozon, Program Aksi Ozon UNEP, dan Koalisi Iklim dan Udara Bersih.
Komentar tentang post