Surabaya – Untuk mengurangi dominasi penggunaan bahan bakar fosil berupa batu bara dan minyak bumi, pemerintah mengeluarkan Kebijakan Energi Nasional yang tertera pada Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2006. Salah satunya, mengenai penganekaragaman energi, dengan mengembangkan sumber energi alternatif.
Terdorong dengan hal itu, mahasiswa Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Hanna Anie Sharlene Rayitno Soebari, melakukan pemetaan potensi energi laut guna membantu menyediakan energi listrik alternatif di Indonesia.
Hanna mengambil Tugas Akhir dengan judul “Pemetaan Potensi Energi Laut di Pantai Selatan Pulau Jawa Menggunakan Pemodelan Hidrodinamika.” Melalui tugas akhir ini, Hanna menampilkan informasi terkait lokasi potensi energi laut yang ekonomis dan dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik.
Data lapangan seperti angin dan pasang surut, menurut Hanna, digunakan sebagai parameter untuk pemodelan hidrodinamika miliknya. Kemudian dihitung rentang pasang surut (pasut), ketinggian gelombang dan kecepatan arus.
Selanjutnya, dilakukan analisa terkait besar kecilnya tingkat kesalahan yang dihasilkan dari model tersebut. Jika tingkat kesalahannya kecil, maka model dianggap sudah mewakili kondisi yang sebenarnya di lapangan.
Komentar tentang post