Darilaut – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif Universitas Negeri Gorontalo (UNG) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar sosialisasi mengenai bahaya pernikahan usia dini.
Kegiatan ini yang berlangsung pada Juli lalu dengan tujuan memberikan edukasi kepada remaja tentang dampak negatif pernikahan di bawah umur. Selain itu, sebagai bagian dari upaya pencegahan stunting yang sedang gencar-gencarnya dilakukan berbagai pihak.
Kegiatan tersebut menyasar remaja siswa dan siswi SMK Salafiyah Safi’iyah Desa Banuroja, Kecamatan Randangan, Kabupaten Pohuwato.
Materi sosialisasi yang disampaikan, antara lain, definisi pernikahan usia dini dan risiko kesehatan yang mengancam remaja perempuan yang menikah terlalu muda.
“Pernikahan di usia yang belum matang secara fisik maupun mental dapat memicu berbagai masalah, mulai dari kesehatan ibu dan anak, hingga persoalan ekonomi dan pendidikan yang terputus,” kata Siti Arahma, mahasiswa KKN UNG.
Selain itu, sosialisasi ini juga menyoroti kaitan erat antara pernikahan usia dini dengan tingginya angka stunting di Indonesia. Remaja perempuan yang hamil di usia muda berisiko melahirkan anak dengan berat badan lahir rendah (BBLR) dan kurang gizi, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.