Darilaut – Dengan menggunkaan metode DNA Barcoding (kode batang) peneliti di Singapura berhasil mengidentifikasi hiu yang terancam punah dalam makanan hewan yang dijual di Singapura.
Penelitian ini dilakukan Ian French dari Yale-NUS College Universitas Nasional Singapura dan Benjamin J. Wainwright dari Departemen Ilmu Biologi, Universitas Nasional Singapura.
Penelitian dengan judul “DNA Barcoding Identifies Endangered Sharks in Pet Food Sold in Singapore” telah dipublikasi di jurnal Frontiersin.org, 4 Maret 2022.
Sejauh ini, minat dan kesadaran publik untuk konservasi hiu berkembang pesat. Terutama untuk spesies karismatik, seperti hiu.
Mungkin banyak pemilik hewan peliharaan yang secara luas tertarik pada konservasi, atau lebih khusus lagi dalam perlindungan hiu.
Tetapi, mereka tidak menyadari atau secara tidak sengaja memberi makan spesies hiu yang terancam punah kepada hewan peliharaan.
Ada pula bahan kosmetik yang mengandung bahan turunan hiu, seperti squalene. Tanpa disadari hal ini memicu penangkapan hiu secara global.
Meskipun kesadaran publik meningkat seputar konservasi hiu, tiga perempat dari semua spesies hiu samudera saat ini dianggap berisiko punah.
Karena itu, peneliti menggunakan DNA barcoding untuk mengidentifikasi DNA hiu yang digunakan dalam makanan hewan peliharaan di Singapura.
Komentar tentang post