Darilaut – Selama ini ratusan jenis hiu dilaporkan hanya sebagai korban tangkapan sampingan dalam bisnis perikanan.
Hiu yang ditangkap kebanyakan untuk diambil sirip dan hati yang mengandung minyak. Kondisi hasil tangkapan sampingan, pengambilan sirip dan minyak hati telah berkontribusi pada penurunan populasi hiu.
Sejak tahun 1970 populasi hiu terus menurun tajam, hingga 71%. Sejalan dengan itu, tiga perempat dari semua spesies hiu samudera sekarang dianggap berisiko punah secara global.
Ternyata, spesies hiu juga digunakan sebagai produk kosmetik dan makanan hewan peliharaan yang dijual bebas di Singapura.
Untuk melacak spesies hiu di dalam kemasan makanan hewan peliharaan dan prosuk kosmetik, peneliti dari Universitas Nasional Singapura Ian French dan Benjamin J. Wainwright mengunakan metode DNA Barcoding (kode batang).
Penelitian ini secara total dengan bahan 45 produk makanan hewan peliharaan yang berbeda. Makanan hewan tersebut dibeli dari 16 merek berbeda di Singapura.
Sebagian besar produk menggunakan istilah umum “fish” ikan, “ocean fish,” ikan laut, “white fish,” ikan putih dan “white bait” atau umpan putih.
Terdapat pula produk yang mencantumkan “tuna” atau “salmon”, tetapi yang lain tidak menunjukkan ikan apa pun sebagai bahan.
Komentar tentang post