Darilaut – Program Crew Operating Data Recording System (CODRS) secara aktif melibatkan nelayan dalam melakukan proses pendataan perikanan. Dengan data yang diambil oleh nelayan dapat diperoleh gambaran terkini mengenai kakap dan kerapu.
CODRS adalah sebuah metode dan teknologi pengumpulan data perikanan, sebagai sistem pendataan yang dioperasikan oleh para nelayan.
Melalui program CODRS nelayan dilatih untuk mengambil foto seluruh hasil tangkapan ikan di atas papan ukur. Data yang diperoleh digunakan untuk mendukung kebijakan pengelolaan perikanan yang berkelanjutan.
Inisiatif ini dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN).
Direktur Eksekutif YKAN Herlina Hartanto mengatakan dengan pengelolaan yang baik, akan terbuka kesempatan bagi perikanan kakap dan kerapu untuk memenuhi standar keberlanjutan dari Marine Stewardship Council.
Saat ini program CODRS digunakan untuk memantau stok ikan kakap, kerapu, dan tuna secara waktu nyata (real time) dan mengumpulkan data status stok 50 spesies kakap dan kerapu di 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan di Indonesia.
Direktur Program Perikanan Berkelanjutan YKAN Peter Mous mengatakan telah bekerja sama dengan kurang lebih 500 kapal nelayan untuk mendapatkan data perikanan. Nelayan yang membantu pendataan dilatih untuk mengambil foto seluruh hasil tangkapan ikan di atas papan ukur.
Komentar tentang post