Darilaut – Pada tahun 1985, tiga ilmuwan Inggris menerbitkan sebuah makalah di jurnal Nature yang mengungkapkan ada lubang besar di lapisan ozon di atas Antartika.
Penelitian ini mengirimkan gelombang kejut ke seluruh dunia. Lapisan ozon melindungi planet ini dari radiasi ultraviolet matahari yang berbahaya dan kehilangannya akan menghancurkan kehidupan di Bumi.
Krisis itu menyebabkan Protokol Montreal, sebuah perjanjian global penting yang telah menempatkan lapisan ozon di jalur menuju pemulihan. Tetapi Protokol juga memiliki potensi untuk melakukan sesuatu yang lain: memperlambat perubahan iklim.
Dengan menerapkan kewajiban utamanya, negara-negara dapat mencegah apa yang disebut para ahli sebagai pemanasan global dalam jumlah besar, kunci pada saat suhu planet ini menembus atap.
“Protokol Montreal telah membantu melindungi dunia dari radiasi ultraviolet matahari yang mematikan,” kata Megumi Seki, Sekretaris Eksekutif Sekretariat Ozon yang dikelola oleh Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP).
“Ini juga membantu kami memerangi bencana lain,” kata Seki, mengutip Unep.org.
Terletak 15-35 km di atas permukaan bumi, lapisan ozon bertindak sebagai perisai, melindungi manusia, hewan, dan tumbuhan dari radiasi ultraviolet (UV) berbahaya dari matahari, khususnya UV-B.