Pada 23 Juli, nilai awal adalah 17,15°C. Pada 21 Juli, rekor suhu adalah 17,09°C. Ketiga hari tersebut lebih hangat dari rekor sebelumnya 17,08°C, yang baru ditetapkan tahun lalu pada 6 Juli 2023.
“Bumi menjadi lebih panas dan lebih berbahaya bagi semua orang, di mana saja,” kata Guterres.
Harus ada upaya bersama untuk meningkatkan kerja sama internasional untuk mengatasi panas ekstrem di empat bidang penting:
Pertama, merawat yang rentan. Kedua, melindungi pekerja. Ketiga, meningkatkan ketahanan ekonomi dan masyarakat menggunakan data dan sains.
Keempat, membatasi kenaikan suhu hingga 1,5°C dengan menghapus bahan bakar fosil secara bertahap dan meningkatkan investasi dalam energi terbarukan.
Ini menyatukan keahlian dan perspektif dari sepuluh entitas khusus PBB, termasuk masukan yang luas dan terperinci dari para ahli di WMO dan di Kantor Bersama WMO-WHO tentang Iklim dan Kesehatan.
Ini adalah laporan bersama pertama dari jenisnya yang menggarisbawahi beragam dampak multi-sektoral dari panas ekstrem terhadap kesehatan, kehidupan, dan mata pencaharian manusia. Pemerintah nasional dan lokal serta bisnis yang paling terkena dampak di seluruh dunia juga mendukung peluncuran Call to Action.
“Bumi kita mengalami demam tinggi yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Sekretaris Jenderal WMO Celeste Saulo.