Bandung – Moratorium kapal ikan asing telah berdampak pada keseluruhan ekosistem perikanan Indonesia secara berkesinambungan. Hal ini dikatakan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam acara Festival Membumikan Laut sebagai Masa Depan Bangsa, di Graha Sanusi Kampus Universitas Padjajaran, Bandung.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, Senin (25/2) hingga Selasa (26/2) ini, kerjasana KKP dan Unpad. Kegiatan tersebut dihadiri 5.000 peserta.
“Setelah 488 kapal ditenggelamkan, ekonomi perikanan Indonesia, neraca perdagangannya yang tadinya nomor buntut, sekarang sejak 2015 nomor 1 di Asia Tenggara. Poros kemaritiman itu bisa kita buktikan. Sekarang, ekonomi perikanan kita leading,” kata Susi.
Menteri Susi berbagi kisah tentang pencapaian KKP dalam mewujudkan visi pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia lewat tiga pilar utama yaitu kedaulatan, keberlanjutan, dan kesejahteraan. Tiga pilar tersebut diturunkan melalui sejumlah kebijakan.
Susi mengapresiasi dan mengajak lebih banyak lagi para pihak yang telah menjadi penjaga-penjaga laut, baik lewat pengawalan isu sampah di laut, maupun upaya konservasi karang dan mengamankan kedaulatan wilayah perairan Indonesia.
Menurut Susi, Indonesia tidak hanya membutuhkan orang-orang yang bertindak semata, melainkan digerakkan atas kesadaran dan kepedulian untuk menyebarkan kepedulian itu kepada orang-orang sekitar.
Komentar tentang post