Darilaut – Kekhawatiran dan ketakutan meningkat saat topan Freddy untuk kedua kalinya akan mendarat di Mozambik.
Layanan Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) Reliefweb.int, menjelaskan lebih dari 900.000 orang – termasuk 450.000 anak-anak – terancam karena Topan Freddy yang kuat akan menghantam Mozambik untuk kedua kalinya.
Pendaratan yang kedua tersebut, dalam siaran pers Save the Children, mengingatkan kekhawatiran kesengsaraan lebih lanjut dan pengungsian bagi keluarga yang sudah terhuyung-huyung dari dampak awal.
Mengutip Institut Meteorologi Nasional Mozambik, topan Freddy diperkirakan akan mendarat pada Jumat (10/3) malam sebagai topan Kategori 3, dengan kecepatan angin sekitar 160 kilometer per jam dan hembusan hingga 190 km per jam.
Freddy adalah siklon tropis pertama di belahan bumi selatan yang intensitasnya empat kali lipat dan berada di jalur dan menjadi siklon tropis dengan umur terpanjang dalam sejarah setelah melintasi seluruh Samudra Hindia selama sebulan.
Sistem ini berkembang sebagai bibit siklon tropis sejak tanggal 3 Februari 2023 di selatan Jawa, kemudian ke timur laut dan berada di selatan Nusa Tenggara.
Freddy terbentuk dan mendapatkan penamaan dari Biro Meteorologi Australia (BOM) tanggal 6 Februari saat bergerak di Laut Timor, selatan Nusa Tenggara Timur, Indonesia.
Komentar tentang post