Darilaut – Perwakilan kelompok nelayan, petani garam, rumput laut dan budidaya udang di Provinsi Bali mendapat pembekalan cuaca maritim melalui Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN).
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengatakan, diselenggarakannya SLCN untuk meberdayakan para nelayan agar tetap melaut dengan aman dan produktif, meskipun masih di tengah kondisi pandemi dan dampak dari La Nina. Melalui aplikasi infoBMKG, nelayan dapat menyusun perencanaan untuk 5 sampai 6 hari ke depan.
“Berdasarkan informasi cuaca BMKG, dapat diketahui kondisi gelombang di Samudera Hindia dan perairan sekitar Bali sampai berapa meter. Setiap hari bisa berubah-ubah. Jika ada hujan dan angin kencang juga bisa berpengaruh terhadap ketinggian gelombang,” kata Dwikorita.
Dwikorita meminta para peserta kegiatan menggunakan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk menanyakan kepada pemateri hal-hal yang belum dipahami agar tidak ada masalah saat melaut.
“Semoga Sekolah Lapang Cuaca Nelayan ini bermanfaat dan berkah bagi para nelayan dan mampu mempercepat pemulihan ekonomi setelah kita terpuruk dengan adanya pandemi. Sekaligus untuk menguatkan ketahanan pangan dan menguatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Balai Besar MKG Wilayah III menggelar SLCN Provinsi Bali mengambil tema “Dengan Informasi Cuaca, Melaut Aman, Nelayan Sejahtera, Dalam Masa Adaptasi Kebiasaan Baru.”
Komentar tentang post