Banggai Laut – Ratusan kepala keluarga nelayan di Desa Paisu Bebe, Kecamatan Bokan Kepulauan, Kabupaten Banggai Laut, Provinsi Sulawesi Tengah tak lagi menggunakan genset untuk penerangan di malam hari.
Kementerian Energi Sumberdaya Mineral (ESDM) telah memfasilitasi Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) di desa tersebut.
“Warga di sini jadi sudah tidak hidup dalam gelap lagi jika malam datang, anak-anak bisa belajar juga kalau sudah malam, kalau jalan subuh ke masjid juga tidak susah lagi, tidak perlu senter,” kata Kepala Desa Paisu Bebe, Ismail M Icanring, Rabu (19/12).
Menurut Ismail, sebelum ada LTSHE, warga menggunakan genset untuk penerangan. Tapi listrik hanya dapat menyala beberapa jam saat malam. Sejak ada LTSHE, setiap rumah terang terus sejak sore hingga pagi.
Sebagian besar mata pencaharian masyarakat Paisu Bebe adalah nelayan. Sisanya petani kelapa atau cengkeh.
“Kalau malam, lampu kami bawa untuk menangkap ikan, cahayanya lebih terang daripada lentera, dan tidak perlu biaya lagi untuk beli minyak untuk lentera,” kata warga Desa Paisu Bebe Lusrin Patanduk.
Hal ini tentu membantu meningkatkan hasil tangkapan dan biaya yang dikeluarkan lebih efisien.
Desa Paisu Bebe dapat ditempuh dengan menggunakan kapal fery selama 8 hingga 9 jam dari Pelabuhan Luwuk. Selanjutnya, perjalanan dengan menggunakan perahu cepat (speed boat double engine) selama 2 hingga 3 jam.
Komentar tentang post