redaksi@darilaut.id
Kamis, 11 Agustus 2022
26 °c
Jakarta
28 ° Sab
27 ° Ming
28 ° Sen
27 ° Sel
Dari Laut Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil

Home » Eksplorasi » Nama Pinisi Muncul 1930-an

Nama Pinisi Muncul 1930-an

redaksi redaksi
21 Desember 2018
Kategori : Eksplorasi
Aziz Salam

Dr Aziz Salam, M.Agr. FOTO: DARILAUT.ID

SEBAGAI alat transportasi laut yang digunakan untuk perdagangan di Sulawesi Selatan, pinisi, mengalami masa kejayaan selama 40 tahun. Nama perahu pinisi baru muncul pada 1930-an.

“Pinisi berjaya 1930 sampai 1970,” kata ahli perkapalan Dr Aziz Salam M.Agr, Kamis (20/12).

Transformasi perahu pinisi dimulai dari pangajava atau paqtaripang. Perahu dengan tipe satu layar ini digunakan sesuai komoditas yang diburu di laut.

Evolusi perahu layar pangajava/paqtaripang berkembang menjadi paqdewakang. “Paqdewakang adalah perahu layar asli Indonesia dari Bugis-Makassar,” kata Aziz.

Paqdewakang yang digunakan nelayan Bugis-Makassar hingga ke Australia untuk berburu teripang dan komoditas laut lainnya.

Aziz mendalami transformasi perahu dan kapal di Sulawesi Selatan ketika masih kuliah S1 di Fakultas Teknik, Jurusan Perkapalan, Universitas Hasanuddin. Penelitian ini dilanjutkan melalui pendidikan S2 dan S3 di Universitas Ehime, Jepang.

Pada 1900, perahu Paqdewakang dengan dua layar mengalami perubahan menjadi palari. Palari memiliki tujuh layar.

Evolusi perahu
Evolusi perahu di Sulawesi Selatan. Sumber: Aziz Salam dan Osozawa Katsuya (2008).

Perkembangan kapal dagang di Sulawesi Selatan mengalami evolusi tahap demi tahap. “Palari memiliki layar yang sama dengan pinisi, tetapi body berbeda,” kata Aziz yang lahir di Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) Sulawesi Selatan, pada 1972.

Bentuk tujuh layar yang ada pada pinisi, menurut Aziz, memiliki kemiripan dengan perahu layar yang ada di Amerika dan Perancis.

Untuk perahu pinisi di Bulukumba, menurut Aziz, semua lembar papan yang digunakan sudah memiliki nama. Pola yang ada menjadi kekhasan dalam pembuatan perahu ini.

Nama-nama setiap lembar papan dan ukuran, dengan pola yang telah dibakukan sejak dulu. Tukang akan mengikuti panduan dari panrita lopi. Adapun ukuran perahu menggunakan jengkal tangan pemesan.

Pada 2002, Aziz yang saat itu sedang menyelesaikan tesis S2 membuat pinisi, yang dinamakan Cinta Laut. Pembuatan pinisi ini bersama pembimbingnya Prof Osozawa Katsuya.

Aziz mengambil fokus pembuatan perahu berbahan kayu, khususnya pinisi untuk studi S2. Tesis ini dengan judul “Woden Boat Building and Timber Supply in South Sulawesi, Indonesia.”

Pinisi Cinta Laut juga digunakan untuk kegiatan Ekspedisi The Sea Great Journey. Antara lain melakukan riset di Kepulauan Togean, Teluk Tomini.

“Saya dan beberapa dosen ikut dengan tim di kapal pinisi ini di Togean,” kata Wakil Dekan II Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Univeritas Negeri Gorontalo (UNG) Femy M Sahami.

Setelah menyelesaikan pendidikan S2 di Universitas Ehime, Aziz kembali memperoleh beasiswa untuk melanjutkan pendidikan S3 di perguruan tinggi yang sama. Disertasinya dengan judul “The Evolution of Boats in the Spermonde Archipelago: Transformation of boats from the perspective of trade, fishery, and boatbuilding.” Program doktor ini diselesaikan pada 2007.

“Semua jenis perahu di Sulawesi Selatan mengalami evolusi atau perubahan bentuk,” ujar Aziz, yang saat ini sebagai Ketua Program Studi Ilmu Kelautan dan Perikanan S2 Pascasarjana di UNG.

Pinisi buatan 1972
Kapal pinisi Harapan Jaya, saat berlabuh pada 1975 di Maumere. Pinisi ini dibuat di Tana Beru, Bira tahun 1972. FOTO: NURDIN VIA AZIZ SALAM

Kepulauan Spermonde merupakan salah satu pengguna berbagai perahu di Sulawesi Selatan. Tukang perahu di Tana Beru ada yang diminta ke pulau untuk bekerja langsung di sana.

Ini karena sumber kayu, seperti dari Kalimantan lebih dekat di pulau tersebut. Sebelum pinisi menggunakan mesin, seperti di Pulau Salemo terdapat paling sedikit 100 pinisi.

Pulau Salemo termasuk salah satu sasaran serangan udara sekutu. Setelah kejadian ini banyak yang pindah dengan berlayar ke Surabaya dan Jakarta menggunakan pinisi.

Selanjutnya, perahu layar jenis lambo mulai berkembang. Perahu layar lambo mengalami evolusi hingga menjadi tipe kapal layar motor lambo.

Kajian ini ditulis Aziz dan Prof Osozawa, pada 2008, dengan judul “Technological Adaptation in the Transformation of Traditional Boats in the Spermonde Archipelago, South Sulawesi.”*

Tags: ekspedisi pinisiPinisi
Bagikan9Tweet5KirimKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Kumpulan lubang sublinier di sedimen ini terlihat selama Dive 04 ekspedisi kedua “Voyage to the Ridge 2022”. Perhatikan dua titik merah di dasar laut; titik laser ini terpisah 10 sentimeter (4 inci) dan memberikan kesan skala ukuran dan jarak lubang. FOTO: NOAA OCEAN EXPLORATION
Berita

Seperti Buatan Manusia, Ini Lubang Misterius di Dasar Laut Kedalaman 2.540 meter

4 Agustus 2022
Pemandangan dari dek kapal layar Ganesha. FOTO: Steven Miller, Leon Schommer & Naomi McKinnon/SCIENTIFICAMERICAN.COM
Berita

Dengan Foto, Milky Seas Samudra Hindia di Selatan Pulau Jawa Mulai Terungkap

26 Juli 2022
Spons laut. FOTO: DARILAUT.ID
Berita

Penelitian Bukan Sekadar Soal Jumlah Publikasi Ilmiah

12 Juli 2022
Next Post
LTSHE

Nelayan Paisu Bebe Tak Lagi Gunakan Genset

Ikan

Mengatasi Kerugian Pascapanen Ikan Segar

Komentar tentang post

Bandung, Indonesia
Kamis, Agustus 11, 2022
Mostly Cloudy
24 ° c
72%
11mh
-%
28 c 19 c
Rab
26 c 18 c
Kam
27 c 18 c
Jum
26 c 17 c
Sab

TERBARU

Menkes Ingatkan Vaksinasi Kurangi Risiko Kematian

Jangan Lewatkan, Malam Ini Hujan Meteor Perseid dan Supermoon

Serpihan Roket yang Jatuh di Kalimantan Barat Milik China National Space Administration

Pangan dan Energi Jadi Masalah Global

Tugas Penting Menyelamatkan Ekosistem Lamun Dunia

Paus Sperma 16,5 Meter Terdampar di Banyuwangi

REKOMENDASI

HUT RI ke-74, Pengibaran dan Pembentangan Bendera Merah Putih Bawah Laut

Penjelasan LIPI Terkait Ribuan Teripang Terdampar di Pantai Sambas

Kemenhub Tunda Pemberlakuan Sanksi Kapal Berlayar di Perairan Indonesia

Ada 6 Gerhana di Tahun 2020

Gubernur Diminta Inventarisasi Emisi Gas Rumah Kaca

Awak Kapal KM Aleluya yang Hanyut di Palau Tiba di Manado

TERPOPULER

  • Ikan

    Ini Potensi di 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan

    662 bagikan
    Bagikan 274 Tweet 162
  • Kegiatan Reklamasi Masih Menimbulkan Pro dan Kontra

    30 bagikan
    Bagikan 13 Tweet 7
  • Ini Daftar 34 Trayek Tol Laut Tahun 2022

    21 bagikan
    Bagikan 9 Tweet 5
  • LIPI Bahas Ilmu Kelautan dan Kebumian

    10 bagikan
    Bagikan 5 Tweet 2
  • Enam Aplikasi Digital Nelayan Indonesia

    370 bagikan
    Bagikan 155 Tweet 90
  • Kawasan Timur Indonesia Kaya Sumber Daya Ikan

    121 bagikan
    Bagikan 49 Tweet 30
  • Bencana Kekeringan Melanda Lanny Jaya

    17 bagikan
    Bagikan 16 Tweet 1
  • Tentang
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Terms of Use
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Email : redaksi@darilaut.id

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*Dengan mendaftar di situs kami, anda setuju dengan Syarat & Ketentuan and Kebijakan Privasi.
Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk