Darilaut – Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018 menunjukkan prevalensi stunting di Indonesia sebesar 30,8 persen. Angka stunting berhasil ditekan 3,1 persen dalam setahun terakhir.
Namun angka itu masih jauh dari target tahun 2014 dengan prevalensi stunting sebesar 19 persen.
“Selain pemenuhan kebutuhan di masa pandemi, nutrisi untuk pencegahan stunting juga harus menjadi perhatian,” kata Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro pada Forum Diskusi Kolaborasi Penelitian & Teknologi untuk Mendukung Gizi Anak di Masa Pandemi.
Kegiatan ini diadakan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bersama Danone Specialized Nutrition (Danone SN) di Jakarta, Rabu (8/7).
Menurut Bambang, riset tentang pangan dan nutrisi seharusnya menjadi sebuah investasi guna menyiapkan generasi penerus di masa datang.
Bambang mengatakan, stunting sering dianggap hanya sebagai isu gizi yang barangkali bisa diselesaikan dengan menambah asupan nutrisi. “Tapi dari sisi pembangunan, stunting akan membawa dampak yang berat untuk pemanfaatan dari bonus demografi,” ujar Bambang seperti dikutip dari Lipi.go.id.
Masalah sumber daya manusia hanya dianggap semata masalah pendidikan. Padahal orang tidak akan sekolah dengan baik kalau dia tidak sehat.
Orang tidak akan bisa mempunyai prestasi baik dalam pendidikan kalau dari kesehatan dasarnya terutama sejak kecil itu sudah keterbelakangan atau punya ketergangguan yang signifikan.
Menurut Menteri Bambang, begitu stunting menjadi isu nasional, maka kebutuhan akan gizi menjadi bagian penting yang tidak bisa dipisahkan.
Untuk pemenuhan nutrisi melalui pemanfataan teknologi pangan, LIPI dan Danone SN sejak bulan April lalu telah melakukan inisiasi kerja sama pengembangan produk makanan sehat biskuit Probarz dan mie Aitamie.
Dua makanan sehat ini diproduksi di fasilitas produksi Pusat Penelitian Teknologi Tepat Guna LIPI di Subang, Jawa Barat dengan dukungan penyediaan bahan baku dan bahan pendukung berupa susu dan bahan fortifikan, yang meliputi premix, vitamin dan mineral dari Danone SN.
“Kerja sama ini diharapkan dapat membantu lebih banyak masyarakat, terutama ibu dan anak mendapatkan produk makanan bernutrisi yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan dalam masa pandemi,” kata Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko.
Handoko mengatakan, sebgai hub untuk kolaborasi riset, fasilitas LIPI terbuka bagi publik untuk dimanfaatkan. LIPI berupaya menjadi hub untuk kegiatan riset serta aktivitas kreatif berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. LIPI membuka semua infrastruktur, jaringan, dan SDM peneliti untuk bisa dimanfaatkan oleh semua pihak termasuk industri.
Dalam kesempatan tersebut, LIPI dan Danone SN Indonesia juga menyerahkan donasi pangan fortifikasi kepada Foodbank of Indonesia. Donasi yang diberikan berupa 5000 buah biskuti Probarz dan 4000 buah Aitamie.
Donasi diserahkan oleh Presiden Direktur Danone SN Indonesia, Connie Ang dan Kepala LIPI kepada perwakilan Foodbank of Indonesia.*
Komentar tentang post